Mohon tunggu...
Via Qinuri
Via Qinuri Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis, Mompreneur

Wattpad, KBM App: @viaqinuri E-mail: viaqinuri18@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

UMKM Indonesia Berdiri Tegak Bersama JNE

5 Januari 2022   18:30 Diperbarui: 5 Januari 2022   18:33 2144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Usaha mikro, kecil, dan menengah atau yang biasa dikenal dengan UMKM, tidak bisa dianggap remeh, sebab sektor ini merupakan salah satu tulang punggung perekonomian negara. Selain jumlahnya yang mencapai 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia, menurut data Kementrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah pada 2018, UMKM bahkan mampu menyumbang hingga 61,1% dari total produk domestik bruto (PDB) pendapatan negara. Lantas, bagaimana bisa sektor UMKM meraih prestasi tersebut dan mengalahkan usaha-usaha besar?

            Dulu, transaksi jual beli mengharuskan penjual dan pembeli bertatap muka. Namun, sekarang zaman sudah banyak berubah. Semua sudah serba digital, termasuk gaya hidup. Sekarang, penjual bisa bertransaksi dengan pembeli tanpa harus bertemu langsung. Pembeli tinggal menggerakkan jempol di atas telepon pintar untuk menghubungi penjual, atau menjelajahi marketplace kesayangan, bayar, dan tinggal menunggu teriakan kurir ‘pakeeet!’ di depan rumah. Sangat praktis. Perubahan mode transaksi inilah yang kemudian membuat bisnis online atau online shop jadi marak.

            Sejak semester akhir kuliah pada tahun 2012, saya memulai karier dengan berwirausaha di bidang perdagangan yang menjual perlengkapan bayi, balita, dan bunda. Saya menamai toko online saya Zahara Clodi. Saat itu, online shop di Tempeh, Lumajang, Jawa Timur belum semarak seperti sekarang. Bisa dibilang, pada tahun tersebut bisnis online di sini baru saja dibangun.

            Untuk media promosi, saya menggunakan blog dan Facebook, sedangkan untuk layanan pemesanan yang fast response, saya memasang nomor whatsapp. Alhamdulillah, hampir setiap hari ada produk yang terjual. Bahkan, karena kewalahan menangani pesanan, saya yang awalnya hanya memakai sistem dropship, bisa menyetok sendiri di rumah dengan menjadi agen dari produsen.

Paket yang dikirim Zahara Clodi (Dokumen Pribadi)
Paket yang dikirim Zahara Clodi (Dokumen Pribadi)

            Meskipun saat itu belum ada marketplace yang mempermudah penjual memonitor penjualan sekaligus memberikan rasa aman kepada pihak pembeli, customer Zahara Clodi tetap percaya dan mentransfer pembayaran ke rekening bank kami tanpa banyak bertanya apakah kami amanah atau tidak. Selain karena saat itu belum ramai penipuan online, saya juga selalu meng-update informasi untuk pembeli terkait paket pesanan mereka. Saya selalu memberikan mereka foto resi yang jelas dan mengunggah foto paket-paket yang Zahara Clodi kirimkan setiap harinya.

            Untuk pengiriman, tentu saya menggunakan jasa ekspedisi yang sudah terpercaya dan dapat diandalkan. Saya dari dulu selalu mempercayakan pengiriman pada JNE.

Setia dengan JNE dari Masa ke Masa

            Kenapa saya pilih JNE, padahal perusahaan jasa ekspedisi lain juga banyak?

            Pertama, JNE juga menjadi kepercayaan pelanggan Zahara Clodi. Sebelum mengirimkan produk, tentu pembeli harus membayar senilai barang dan juga ongkos kirim. Saya selalu memberi mereka pilihan, ingin dikirim menggunakan jasa ekspedisi yang mana. Dan jawaban mereka mayoritas JNE. Sebagai penjual yang mengutamakan kepuasan pelanggan, tentu saya harus menggunakan jasa ekspedisi sesuai pilihan mereka.

            Kedua, JNE adalah ekspedisi pertama yang dapat memenuhi kebutuhan online shop saya. Cek tarif dengan JNE tidak pernah meleset antara yang tertera di website-nya dengan ongkos kirim yang sesungguhnya. Pengiriman dengan JNE juga tepat waktu, sesuai dengan estimasi yang tertera di website-nya, tanpa molor-molor. Armadanya pun banyak. Saya tidak pernah takut paket akan terlambat sampai meskipun pengiriman dilakukan di hari-hari yang sangat ramai seperti jelang hari raya Idulfitri.

Resi JNE Biru Zahara Clodi (Dokumen Pribadi)
Resi JNE Biru Zahara Clodi (Dokumen Pribadi)

            Kedua alasan itulah yang membuat saya setia dengan JNE. Dari saat resinya berwarna biru, lalu putih, kemudian resi kecil, sampai resi paperless (digital) dari marketplace, saya tetap bersama JNE. Saya juga mendaftarkan diri untuk membuat JNE Loyalty Card (JLC) demi mendapatkan prioritas JNE dalam hal pengiriman, potongan harga, dan keuntungan-keuntungan lainnya. Meskipun dulu kantor JNE terdekat berjarak sekitar 25 Km dari rumah, saya tetap ke sana dengan membawa karung yang berisi pesanan. Sekarang, kantor JNE sudah banyak di mana-mana, bahkan ada yang hanya berjarak selemparan batu dari rumah dan ada layanan pick up atau jemput paket di rumah. Saya jadi semakin mudah dalam mengirim barang.

Pandemi Tak Merobohkan Pijakan UMKM Karena JNE

            Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, saya akui penjualan Zahara Clodi merosot tajam. Apalagi, produk yang dijual Zahara Clodi adalah kebutuhan sekunder yang bisa dikesampingkan konsumen di tengah himpitan ekonomi.

            Sebagai pelaku UMKM yang penghasilan keluarga mayoritas dari Zahara Clodi, saya menolak untuk menyerah. Saya merambah bisnis kuliner dengan menjual bumbu pecel homemade siap santap. Di era pandemi yang merumahkan semua orang dan menutup tempat-tempat yang potensial menimbulkan kerumunan, tentu rumah-rumah makan jadi tidak bisa membuka usahanya selama beberapa waktu. Jadi, saya memutuskan untuk membantu sesama, sekaligus mempertahankan dapur saya sendiri dengan berjualan makanan. Alhamdulillah, pesanan datang tidak hanya offline, tetapi juga online. Dan saya sangat bersyukur karena JNE tetap menjalankan armadanya dengan protokol kesehatan yang ketat, sehingga saya tetap bisa melakukan pengiriman barang.

Produk Bumbu Pecel Zahara Clodi (Dokumen Pribadi)
Produk Bumbu Pecel Zahara Clodi (Dokumen Pribadi)

            Sejauh ini saya sudah bisa mengirimkan produk makanan saya ke seluruh Indonesia, dan belakangan juga mulai mengirim produk-produk keperluan bayi kembali, seiring dengan membaiknya kondisi di negeri ini.

Pengiriman Produk Zahara Clodi via JNE (Dokumen Pribadi)
Pengiriman Produk Zahara Clodi via JNE (Dokumen Pribadi)

            Jadi, bagaimana bisa sektor UMKM menyumbang lebih besar terhadap total produk domestik bruto pendapatan negara dan mengalahkan usaha-usaha besar? Bisa saya katakan, peran ekspedisilah yang membantu mewujudkannya. Tanpa JNE, mungkin Zahara Clodi sudah lama tumbang. Tanpa JNE, mungkin dapur saya sudah lama tidak mengepul. Tanpa JNE, mungkin banyak orang yang tidak bisa mendapatkan kebutuhannya dari toko-toko online karena dikurung pandemi.

            Dengan JNE, UMKM serupa Zahara Clodi tetap bisa melakukan pengiriman barang ke seluruh penjuru negeri. Dengan JNE, para konsumen tetap bisa berbelanja dan memenuhi kebutuhannya tanpa takut akan ancaman pandemi. JNE telah berbuat banyak untuk Indonesia. Terima kasih, JNE. Maju dan jayalah selalu bersama kami, UMKM Indonesia.

#JNE31tahun #JNEMajuIndonesia #jnecontentcompetition2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun