Nilai religius seperti membiasakan siswa saling menyapa saat masuk kelas, bersalaman dengan guru saat mengakhiri pembelajaran atau bertemu guru di luar kelas, hal-hal kecil seperti ini harus di utamakan dan di perhatikan di sekolah karena sangat penting untuk menunjang karakter religius siswa. Nilai Integritas juga seperti bersikap jujur, teladan, bertanggung jawab, percaya diri, dan cinta lingkungan harus di tanamkan dalam diri siswa. Siswa juga harus di tanamkan sikap mandiri agar selalu percaya pada kemampuan diri sendiri, berangkat dari kekuatan, pikiran dan perilaku, untuk mewujudkan keinginan tanpa bergantung pada orang lain. Juga selalu menanamkan gotong royong, sikap nasionalisme, disiplin, kreativitas, usaha keras, dan gemar membaca merupakan beberapa nilai karakter yang dikembangkan melalui budaya sekolah. Nilai-nilai ini tidak akan muncul secara tiba-tiba. Sebaliknya, mereka akan berkembang pada anak-anak melalui kebiasaan dan internalisasi dari setiap tindakan yang mereka lakukan, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan diri dengan teman sebayanya. Dan mungkin tidak ada nilai yang akan terlihat pada murid jika mereka berlari begitu saja. Oleh karena itu, kuantitas nilai yang ditampilkan siswa tergantung pada besarnya apresiasi siswa.
Pentingnya pendidikan karakter di sekolah sebagian besar ditanamkan oleh budaya sekolah. Agar siswa dapat mengembangkan kepribadian yang lebih kuat, pendidikan karakter harus dimasukkan ke dalam budaya sekolah. Jika proses ini dimulai pada anak-anak di usia muda, akan menjadi lebih efisien. Di lembaga pendidikan, sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai karakter di lingkungan belajar dasar seperti sekolah dasar untuk memberikan landasan bagi karakter siswa di masa depan. Hal ini sangat mendukung tujuan pendidikan di sekolah dasar yang meliputi pembentukan karakter dan pengaturan landasan akademik, sosial, emosional, dan spiritual bagi kecerdasan.
Pentingnya pengembangan karakter telah ditanamkan pada anak-anak. Namun, kebiasaan dapat membantu seseorang membangun karakternya. Budaya sekolah memainkan peran penting dalam membantu siswa mengembangkan karakter mereka. Hal tersebut ditunjukkan oleh beberapa faktor pendukung antara lain pembelajaran, minat dan keterampilan, sarana dan prasarana penunjang kegiatan pendidikan, dan sejumlah indikator lainnya (Kholifah, 2020). Demi tercapainya tujuan pendidikan karakter, maka kebiasaan ini disebut sebagai sesuatu yang sudah mapan. Menurut Kesuma (Cahyaningrum, 2017) menegaskan bahwa tujuan pendidikan karakter antara lain membantu siswa mengembangkan karya hidupnya, berperilaku lebih bermoral, dan membangun ikatan yang kuat dengan keluarga dan masyarakat luas. Tujuan pendidikan karakter menurut (Wibowo, n.d.) antara lain adalah meningkatkan kesadaran moral, pengetahuan tentang prinsip-prinsip moral, memahami sudut pandang, penalaran moral, pengambilan keputusan, dan pengetahuan pribadi.
Upaya mewujudkan pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan dan keteladanan di sekolah. Jika guru berkembang menjadi pribadi yang dapat menjadi model pembiasaan sehingga siswa dapat meniru apa yang dilakukan oleh guru tersebut, maka karakter akan terbentuk. Selain itu, sekolah selalu berusaha untuk melaksanakan kegiatan budaya sekolah. Melalui budaya sekolah dapat dikembangkan nilai-nilai karakter seperti religius, disiplin, tanggung jawab, mandiri, kreatif, peduli lingkungan, peduli sesama, jujur, kerja keras, dan cinta tanah air. Pengembangan pendidikan karakter dapat disediakan oleh budaya sekolah yang positif. Merencanakan, melaksanakan pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa, dan penilaian menyeluruh adalah beberapa tindakan yang dapat digunakan untuk menciptakan budaya sekolah. Hal-hal tersebut dapat diimplementasikan dalam kegiatan pengembangan diri di kelas dan luar sekolah serta kegiatan belajar mengajar yang melibatkan banyak mata pelajaran. Karena nilai-nilai karakter saat ini tidak mendapat tekanan dalam pendidikan Indonesia, maka perlu lebih banyak pembiasaan dan contoh pengembangan karakter bagi peserta didik. Karakter siswa akan dipengaruhi oleh lingkungan sekolah yang akan dibentuk. Oleh karena itu diyakini bahwa ketika siswa terbiasa dengan budaya sekolah, karakter mereka akan berkembang. Budaya sekolah dikembangkan untuk mendorong perkembangan perilaku baru dalam lingkungan pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H