Kemajuan zaman membuat investasi kini tidak hanya bisa dilakukan oleh kalangan dewasa namun sudah merambah ke kalangan pelajar dan mahasiswa, kini demografi investor Indonesia sudah banuak didominasi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Hingga pada tahun 2022 Berita Pers mengatakan bahwa jumlah investor berdasarkan data KSEI semester 1 2022 tembus angka 4.002.289 dan itu didominasi oleh para Milenial dan Gen Z
Dari sisi usia, data investor dengan usia di bawah 30 tahun menjadi yang terbanyak dengan persentase mencapai sebesar 59,91% disusul dengan usia 31-40 tahun yang mencapai 21,83%. Artinya, investor pasar modal Indonesia masih didominasi oleh investor gen z dan milenilal.
Kepala Divisi Pengembangan Pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) Dedy Priadi menjelaskan, salah satu faktor peningkatan investor saham yakni mudahnya mendapatkan informasi di era digital.
"Kami melihat bahwa (era) digital ini salah satunya akan sampai ke masyarakat dengan cepat. Selain investor, tingkat literasi masyarakat meningkat," kata Dedy kepada media, Kamis (6/10)
Mengingat besarnya porsi investor lulusan SMA ke bawah, BEI pun menggenjot edukasi. "Kami buka untuk siswa SMA," kata Dedy.
"Mereka diperkenalkan dunia pasar modal. Jadi ketika menjadi mahasiswa, sudah paham mengenai investasi," tambahnya.
Investasi kini dapat dilakukan dengan modal yang kecil, banyak platform investasi yang menawarkan dengan harga yang terjangkau per slotnya sehingga pelajar dapat mengakses hal tersebut hanya dengan menyisihkan uang saku mereka. Bagi para pelajar tentu hal ini bisa menjadi kebahagiaan karena mereka bisa menjalankan pendidikannya namun mereka juga bisa menghasilkan uang dengan saham yang dia kelola.Â
Mungkin jika seukuran pelajar, dengan patokan uang saku, keuntungan yang didapat tidak akan sebesar investor-investor lain, namun keuntungan itu sudah cukup membanggakan untuk seusia mereka entah itu untuk uang tambahan saku, uang jajan, ataupun mereka akan menyimpan itu menjadi tabungan yang akan terus mereka tambah.
Investasi juga berguna untuk keperluan yang membutuhkan biaya ke depan. Jika pelajar/mahasiswa kita bisa contohkan seperti membantu pembayaran SPP/UKT, biaya untuk KKN & Magang, keperluan kuliah dll, jadi hal tersebut bisa menambah kemandirian pelajar/mahasiswa, dan membantu kedua orang tua mereka jikalau suatu saat ada hal yang membuat berjalannya biaya kuliah harus terkendala.
Investasi adalah proses mengembangkan uang yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Karena memiliki keuntungan yang lebih, maka sudah pasti terdapat resiko di dalamnya.Tapi tidak perlu khawatir , karena banyak produk investasi dengan tingkat resiko yang rendah untuk tipe investor yang cenderung hati-hati.
Untuk itu investasi sangat disarankan untuk para pelajar dan mahasiswa karena selain untuk tabungan kita juga bisa mendapatkan keuntungan yang bisa kita gunakan untuk pemenuhan kebutuhan kuliah,menambah uang jajan atau bahkan untuk keperluan masa depan yang tak terduga. Namun juga dengan pengalaman yang selangkah lebih maju dibanding mahasiswa yang enggan untuk menyisihkan uangnya untuk investasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H