Tradisi Begalan adalah salah satu tradisi banyumasan yang dilakukan sebagai bagian dari proses pernikahan yang masih dilakukan sampai saat ini.Â
Tradisi ini biasanya dilakukan pada upacara pernikahan antara anak sulung dengan anak sulung, anak bungsu dengan anak bungsu, serta anak sulung dengan anak bungsu.
Kesenian begalan ini disajikan dengan tarian yang isinya memberi ajaran atau tuntutan khusus yang ditunjukan kepada pengantin dan masyarakat yang hadir dalam upacara perkawinan pada umumnya. Tujuan utamanya adalah menasehati pengantin agar nantinya rukun dan damai.
Begalan juga berfungsi sebagai ruwatan dan dilakukan sebagai salah satu syarat guna menghindari kekuatan kekuatan gaib yang mengancam atau mengganggu upacara pernikahan.
Begalan menjadi bagian yang terpenting dalam prosesi pernikahan masyarakat Banyumas.Â
Pelaksanaan pementasan begalan masih dipentaskan di tempat pengantin wanita dan pengantin pria sebagai penyelenggaranya.Â
Sedangkan, perlengkapan yang digunakan tetap menggunakan peralatan dapur sebagai simbol penyampaian nasehat.
Biasanya alat alat dapur yang digunakan antara lain alat pikul, kipas anyaman, penanak nasi dari bambu, tutup kukusan, sendok, hingga gayung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H