semakin tajam dan makin besar manfaatnya.
Begitu juga dengan hatiku, jangan pernah kau anggap remeh.
Aku tidak bilang kalau aku tidak setia
dan bukan juga aku seorang perempuan yang sempurna menjaga kesetiaan.
Aku lebih suka menjadi hampir sempurna dimata kau.
Tapi jika dengan semudah itu kau titipkan hatiku pada janji-janji kau,
kau balut dengan kata-kata manis kau, sama saja aku menepiskan logikaku.
Sudah berapa lama waktu yang kuhabiskan untuk memandang kalender itu tiap aku rindu?
Bukankah aku harus berpikir realistis ketika kau sudah
terlampau jauh meninggalkanku dalam hening?
Ah, tapi itulah hebatnya tipu muslihat cinta.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!