Mohon tunggu...
Nurul Ocktaviani
Nurul Ocktaviani Mohon Tunggu... -

I'm just ordinary Girl,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memudarnya Nasionalisme

8 Mei 2013   08:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:55 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme pada saat ini sudah sangat memudar dalam diri masyarakat Indonesia. Rasa cinta pada negara sendiri, itulah arti Nasionalisme. Cinta akan seni, bahasa, budaya, dan sebagainya yang dimiliki oleh tanah air dan menghargai kreasi anak bangsa itu merupakan salah satu wujud nasionalisme. Tapi pada saat ini, kebanyakan remaja lebih memilih menyukai negara luar dari pada Indonesia.

Para remaja lebih banyak menyimpan lagu-lagu dan film-film luar di bandingkan yang dihasilkan oleh orang-orang Indonesia. Lebih banyak mempelajari bahasa luar negara Indonesia, dan akhirnya malu menggunakan bahasa Indonesia, maupun bahasa daerah seperti bahasa jawa, sunda, dll. Lebih mengetahui sejarah asal-usul bahasa yang mereka pelajari, dan tidak peduli seberapa sulit nenek moyang kita membuat kata-kata bahasa kita ini.

Mengetahui secara detail anggota-anggota boyband/girlband yang sekarang banyak sekali digemari oleh kebanyakan remaja Indonesia sampai bela-belain ngumpulin uang dan tidak masuk sekolah buat nonton konser mereka, dibandingkan biografi pahlawan-pahlawan Indonesia yang sudah mempertahankan negara merah putih ini dari penjajah, tanpa memikirkan nyawanya sendiri karena dalam pikirannya hanya “Merdeka”. Tapi sayang anak remaja zaman sekarang tidak menghargai keringat dan arwah-arwah pahlawan. Yang misalkan dibayangkan kalau tidak ada mereka, bagaimana Indonesia saat ini? mungkin masih dijajah.

Indonesia memang sudah merdeka, tapi sekarang pikiran masyarakat kita sudah tidak merdeka. Tidak mau menonton film Indonesia, tidak mau menggunakan pakaian merk Indonesia, selalu berlomba-lomba menggunakan barang-barang buatan luar negeri dibandingkan menciptkannya dan menganggap remeh hasil anak bangsa. Salah siapakah semua ini, apabila di masa kedepan anak-anak Indonesia tidak lagi mengenal dan mengakui kalau mereka bukan orang Indonesia lagi? Pemerintah atau diri kita sendiri? Mengatur negeri ini tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Pemerintah memang kinerjanya kurang bagus, tapi bagi orang yang sudah punya rasa nasionalis yang tinggi seharusnya berpikir apa yang seharusnya negara berikan pada kita, tapi kita lah yang seharusnya mengharumkan nama bangsa kita “Indonesia”.

Katakan pada dunia dengan bangga “kami bangsa Indonesia”. Apapun yang terjadi, jangan sampai kehilangan cinta pada negeri ini. Inilah yang diungkapkan dalam film “Tanah surga, katanya”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun