Mohon tunggu...
Nurul Ocktaviani
Nurul Ocktaviani Mohon Tunggu... -

I'm just ordinary Girl,

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Waktu Kok Dikejar?

8 Mei 2013   09:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:55 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman modern ini, segala sesuatu sudah menggunakan mesin. Seperti di Indonesia ini, pasti hampir semua orang mempunyai mobil dan motor untuk menemani perjalanan mereka kemanapun, misalnya ke sekolah, kampus, kantor, teman, dan masih banyak lagi. Tapi terkadang mereka dalam menggunakan kendaraan bermotor itu ugal-ugalan dan seenaknya sendiri, seakan-akan jalan itu milik mereka.

Saat di pagi hari, itu merupakan jam sibuk setiap orang, banyak yang berangkat ke kantor, sekolah dan kampus. Dan hampir yang mengendara itu pasti saja mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Dalam benak mereka “saya sudah telat atau saya sedang terburu-buru”. Mengapa sih kita itu mesti mengejar waktu, toh waktu itu dikejar dan tidak dikejar akan tetap berjalan. Mungkin dengan cara berkendara ngebut-ngebutan itu kita bisa mengurangi kemungkinan telat. Tapi kalau sudah telat kan tetap saja telat.

Ketika sudah telat itu, pasti saja menyalahkan yang lain, seperti jalanan macet, menunggu bus yang lama, atau ban bocor disaat perjalanan. Kenapa sih kita itu mesti takut telat dalam hal duniawi, coba kalau kita telat dalam urusan beribadat, pasti saja kita tidak peduli.Seharusnya itu kita bisa mengimbangkan waktu antara hal duniawi dan beribadat. Beginilah moral di Indonesia saat ini, sudah menurun, sehingga menjadi terbalik.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun