Manusia yang lahir sebagai disabel bukannya tidak memiliki kemampuan apapun, mereka sebenarnya sama dengan kita. Butuh uluran tangan yang sama, perlakuan yang sama, kasih sayang yang sama serta menerima mereka apa adanya. Jika kita bisa memandang mereka dari sudut pandang yang berbeda, maka akan banyak para disabel berprestasi yang lahir di negeri ini.Â
Suatu kebanggaan bagi lingkungan dan keluarga serta diri mereka sendiri saat mereka bisa tumbuh mandiri dan berdikari. Sebagai orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, kita dituntut sabar dan ikhlas. Membesarkan mereka yang dititipkan Tuhan kepada kita menjadi orang berguna walau bagaimanapun kondisinya.Â
Sebagai tenaga pengajar anak-anak disabel juga sedang dituntut hal yang sama. Itulah kasih yang tulus, memberi tanpa harap balasan.Â
Sebagai penyandang disabilitaspun harus tetap semangat menjalani hidup. Memang hidup ini tidak mudah, bahkan bagi orang yang normal secara fisik sekalipun. Namun segala keterbatasan itu tidaklah menjadi alasan penghambat menggapai mimpi.Â
Kita tidak bisa berharap dunia menerima kita apa adanya. Yang bisa kita lakukan adalah menerima diri kita apa adanya dulu. Mungkin sekitar kita menyakiti hati kita, tapi ingat kisah Nick Vujicic tadi, Tuhan pasti punya rencana besar bagi setiap manusia.Â
Para penyandang disabilitas, ketahuilah, kalian semua adalah bintang-bintang yang bersinar, dan sinar kalian tak kalah terangnya dengan bintang-bintang lain. Terusnya semangat jalani hidup, karena hidup terlalu berharga untuk disia-siakan. Kesuksesan selalu datang dari diri sendiri, diri yang selalu mengandalkan Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H