Bukan hal yang mudah mengajar anak-anak yang berada di masa transisi dari Taman Kanak-Kanak masuk ke dunia Sekolah Dasar. Fase di mana anak-anak yang tadinya banyak bermain, tiba-tiba harus masuk ke level yang lebih serius dalam belajar.Â
Dibutuhkan keahlian dan kesabaran khusus. Kadang ada saja anak-anak yang iseng atau mulai bosan ( termasuk anak saya ), mematikan kamera atau tidak mendengarkan penjelasan guru karena sibuk melakukan hal lain. Dan guru harus berulang kali mengulang apa yang telah disampaikan. Benar-benar sebuah kesabaran yang perlu diapresiasi.
Karena ini adalah hari yang begitu spesial, melalui tulisan ini, sudah sewajarnya ucapan terima kasih bertubi dipanjatkan. Terima kasih para guru, karena tak mengenal lelah dan tanpa mengeluh mendidik kami dan anak-anak kami. Terima kasih karena sudah menjadi pahlawan dalam dunia pendidikan. Mungkin nama kalian tak tercatat di dunia, tapi selalu tercatat di hati kami para murid. Terima kasih, tanpa kenal lelah terus berusaha mencerdaskan bangsa.Â
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Dan itu masih berlangsung sampai sekarang. Guru adalah rekan kerja orang tua dalam mendidik anak. Sungguh, guru bukanlah sebuah pekerjaan tapi pengabdian. Mengabdi untuk mendidik, mengabdi untuk mengajar.
Para guru yang baik hati, tetaplah bersinar terang menerangi jalan yang gelap. Karena tiap ilmu yang diberikan takkan pernah sia-sia.
Selamat Hari Guru, Para Guru Indonesia.
Jasamu tiada tara.
Balikpapan, 25 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H