10 November 1945 adalah salah satu hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia, dimana pada hari itu terjadi pertempuran dahsyat para pejuang di Surabaya melawan tentara Inggris. Pertempuran pertama yang terjadi setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang menjadi simbol nasionalisme bangsa kita melawan kolonialisme.Â
Pertempuran yang terjadi sekitar tiga minggu ini, di motori oleh Bung Tomo ( Sutomo ) dengan orasinya yang membangkitkan api perjuangan bangsa. Hasil dari pertempuran tersebut, tidak saja memakan banyak korban jiwa di kedua belah pihak namun juga banyak kerugian lain yang dialami.Â
Jauh sebelum Era Bung Tomo, Indonesia sudah banyak menghadapi tantangan dalam memperoleh kemerdekaan. Bahkan setelah merdekapun, Bangsa Indonesia masih harus dihadapkan dengan berbagai bentuk perlawanan untuk memperoleh kemerdekaan.
Pasti banyak dari kita yang mengetahui kisah Pejuangan Diponegoro atau Cut Nyak Dien yang gencar membela kemerdekaan bangsa. Dengan jiwa heroik, memimpin pasukan melawan kolonialisme dan imperialisme pada masa itu.Â
Selain mereka, masih banyak nama besar pahlawan bangsa yang sering kita baca dalam sejarah. mereka berjuang tidak saja untuk kepentingan sendiri, tapi kepentingan bersama, kepentingan bangsa.Â
Darah yang mengalir serta jiwa yang terenggut serasa tidak sia-sia demi mencapai cita sebuah kemerdekaan dan keluar dari penindasan oleh pihak penjajah.
Setelah merdekapun, Indonesia masih harus berjuang melawan perang ideologi yang mengorbankan para pahlawan revolusi kita. Para pahlawan yang membangun bangsa ini bukanlah orang sembarangan. mereka orang-orang hebat yang tidak segan bertaruh nyawa demi ideologi bangsa, Pancasila.
Lalu bagaimana dengan kita yang hidup di masa sekarang ini? Di masa yang lebih nyaman di banding masa penjajahan atau awal kemerdekaan dulu? Apakan masih bisa kita jadi pahlawan seperti mereka? Tentu saja bisa.
Mungkin, dari kita masih ingat tentang kisah Rangga yang menjadi sorotan media bulan lalu ( Oktober 2020 ). Dia seorang anak berusia 9 tahun yang meninggal dibunuh secara brutal oleh pelaku. Setelah dibunuh, jasadnya dibuang begitu saja. Yang menjadi sorotan adalah alasan mengapa dia harus dibunuh.Â
Ternyata, Rangga berusaha menolong ibunya yang hendak diperkosa oleh pelaku. Dia berusaha melawan pelaku dengan tubuh kecilnya. Dia tak gentar karena begitu menyayangi ibunya dan berusaha menolong sekuat tenaga.Â