Mohon tunggu...
Vianca Aurellta
Vianca Aurellta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Kriminologi Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi DNA Forensik: Menguak Misteri Dugaan Bayi Tertukar

16 Desember 2021   15:24 Diperbarui: 16 Desember 2021   15:31 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: online.maryville.edu

Setelah melalui tahap amplifikasi, DNA digabungkan dengan formamida dan standar ukuran pada robot Biomek FX. Formamida adalah bahan kimia yang mengubah sifat amplikon DNA dan memfasilitasi deteksi dan elektroforesis. Kemudian, wadah DNA akan dipanaskan untuk mendenaturasi DNA dan ditempatkan ke dalam lemari es. Setelah itu, wadah dimuat ke mesin pendeteksi untuk analisis fragmen. Sistem pelacakan laboratorium secara otomatis akan mengunggah file data dari instrumen deteksi dan meluncurkan program perangkat lunak GeneScan dan GenoTyper (Ma et al., 2006). Sebelum diberikan kepada pihak yang mengajukan pengujian, hasil pemeriksaan akan ditinjau kembali oleh analis DNA.

Hasil pemeriksaan DNA bayi dengan DNA orangtua

Pada pemeriksaan DNA bayi dengan DNA kedua orangtua dalam kasus dugaan bayi tertukar, pengambilan sampel darah dan buccal swab dilakukan oleh Kaur Doksik pada Subbiddokpol Biddokkes Polda Jatim di Poliklinik Bhayangkara Polres Sumenep. Hasil pemeriksaan DNA yang dilakukan pada 1 Desember 2020 keluar 4 hari setelahnya. Hasilnya menunjukkan bahwa DNA bayi tersebut identik dengan DNA kedua orangtuanya, yaitu Norma Ningsih dan Subroto. Hal ini berarti dugaan bayi tertukar dengan pasti telah disanggah berdasarkan hasil pemeriksaan DNA. Dengan keluarnya hasil ini diharapkan tidak ada lagi keragu-raguan yang timbul atas dugaan bayi tertukar karena telah melewati pengujian ilmiah di laboratorium.

Keunggulan dan kendala pemeriksaan DNA

Pemeriksaan DNA sendiri dipilih untuk memeriksa berbagai kasus karena keunggulan yang ditawarkannya, seperti kegunaannya untuk memastikan identitas, sifat DNA yang stabil, pemeriksaan mudah dan cepat, dan DNA juga bisa diperbanyak menggunakan mesin PCR. Di samping keunggulannya yang sangat membantu aparat penegak hukum untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan kasus di pengadilan, pemeriksaan DNA ini terkendala pada masalah kelangkaan pakar dan biaya pemeriksaan yang mahal. Oleh karena itu, pemeriksaan DNA belum dapat digunakan secara umum pada semua kasus layaknya memeriksa urine atau golongan darah biasa. Kedepannya diharapkan muncul banyak pakar DNA yang dapat berkontribusi dalam pemecahan kasus pidana maupun kasus di luar pidana. Ini tentu perlu didukung dengan bantuan anggaran dana dari pemerintah dalam biaya pemeriksaan DNA di Indonesia.

Referensi

Jeffreys, A., Wilson, V. & Thein, S. (1985). Hypervariable 'minisatellite' regions in human DNA. Nature, 314, 67--73.

Klein R.D., Dykas D.J., & Bale A.E. (2005). Clinical testing for the nevoid basal cell carcinoma syndrome in a DNA diagnostic laboratory. Genet Med. 7(9), 611-619.

Ma, H., et al. (2006). Paternity testing. Journal of American Science, 2(4), 76-92.

Rahem, A. (2020). Kronologi Bayi Tertukar di Sumenep, Polda Jatim Lakukan Tes DNA. Inews.com. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun