Mohon tunggu...
Viana Yasinta
Viana Yasinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Jurusan Administrasi Publik FISIP Undip

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Mengajak Warga Desa Bajomulyo Terapkan PHBS dan Membuat POC dari Limbah Ikan

28 Juli 2021   11:38 Diperbarui: 28 Juli 2021   12:30 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bajomulyo, (28/07/2021)- Pelaksanaan KKN Undip Tim II tahun 2021 dilaksanakan secara daring (online) untuk menyesuaikan arahan dari Pemerintah yaitu pelaksanaan adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali. 

Mahasiswa Undip, Yasinta Widi Viana (21) melaksanakan dua program KKN secara daring dengan pembuatan video dan menyebar pamphlet/brosur ke media sosial yang sudah menjadi kesepakatan. 

Dua program yang dilaksanakan, yaitu sosialisasi tentang PHBS (Perilaku Hidup bersih dan Sehat) serta mengajari cara membuat Pupuk Organik Cair dari limbah ikan sebagai upaya mengurangi pencemaran lingkungan.

Pelaksanaan KKN dilaksanakan di Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Desa Bajomulyo terkenal dengan sebutan “Kampung Nelayan”, dimana banyak penduduk yang bermatapencaharian sebagai nelayan. 

Selain itu terdapat industri pengolahan ikan yang mampu menopang perekonomian warga disana. Bajomulyo memiliki pelabuhan dan juga TPI (Tempat Pelelangan IKan) unit I dan II, hal tersebutlah yang melatarbelakangi Bajomulyo menjadi wilayah dengan bidang perikanan yang dominan di kecamatan Juwana.

Meningkatkan kualitas Kesehatan Masyarakan melalui PHBS

Pelaksanaan program pertama melalui WAGroup yang telah disepakati dan bentuk respon dari warga Bajomulyo/Dokpri
Pelaksanaan program pertama melalui WAGroup yang telah disepakati dan bentuk respon dari warga Bajomulyo/Dokpri

Program pertama yang dilaksanakan, yaitu mengajak warga desa Bajomulyo untuk selalui terapkan PHBS dikehidupan sehari-hari. Ajakan ini disampaikan dengan memberikan sedikit materi kepada warga desa Bajomulyo melalui via WAGroup yang didalamnya terdapat beberapa perwakilan dari warga Desa bajomulyo itu sendiri. 

Tujuan dari pelaksanaan program pertama ini, yaitu untuk memberikan motivasi agar warga Bajomulyo selalu menerapkan PHBS sebagai upaya pencegahan penularan covid-19 dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di desa tersebut. Pati menjadi salah satu wilayah di Jawa Tengah yang memiliki tingakat persebaran covid-19 cukup tinggi. Dengan situasi yang seperti ini maka perlu sekali penerapan perilaku hidup dan bersih secara teratur. 

Kementrian Kesehatan menjelaskan PHBS merupakan perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Pengoptimalan program dilakukan dengan membuat pamphlet yang membahas 10 indikator pelaksanaan PHBS yang bersumber pada pedoman dari kementrian kesehatan. Pamphlet kemudian disebarluaskan kepada warga Desa Bajomulyo melalui WAGroup yang telah dibentuk.

 Bapak Sudarno warga Desa Bajomulyo memberikan respon yang baik terkait penyebaran pamphlet tentang PHBS “Terima kasih mbak Yasinta Inilah yng diharapkan dari kita2 Bisa mendapatkan sesuatu yang sangat bermanfaat "AYOOO DILANJUT"”. 

PHBS menjadi perwujudan untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi yang kondusif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan Kualitas kesehatan di masyarakat. 

Dengan adanya hal itu, penerapan PHBS wajib dilakukan baik itu pada saat pandemi maupun saat pandemi sudah berakhir.

pamphlet PHBS/Dokpri
pamphlet PHBS/Dokpri

Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan dengan Mengoptimalkan Pemanfaatan Limbah Ikan menjadi Pupuk Organik Cair

leaflet langkah-langkah pembuatan POC dari limbah ikan/Dokpri
leaflet langkah-langkah pembuatan POC dari limbah ikan/Dokpri
Respon dari ibu-ibu PKK terkait ajakan pembuatan POC dari limbah ikan/Dokpri
Respon dari ibu-ibu PKK terkait ajakan pembuatan POC dari limbah ikan/Dokpri
Pembuatan pupuk organic cair dari limbah ikan menjadi salah satu inisiatif yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan progam kedua. Seperti yang dikatakan sebelum Desa Bajomulyo memiliki industri pengolahan ikan dan terdapat tempat pelelangan ikan, pasti terdapat limbah ikan yang tidak dimanfaatkan. 

Biasanya memang limbahnya dibuat untuk makan ternak lele, namun dengan membuatnya menjadi POC maka dapat mengoptimalkan pemanfaatan limbah ikan yang dapat bermanfaat untuk kesuburan tanah. Pengelolaan limbah ikan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, sehingga dapat menciptkan lingkungan yang sehat.

 Pupuk organik cari dari limbah ikan merupakan pupuk yang bagus untuk tanah dan daun tanaman karena kaya akan nitrogen yang membantu meningkatkan pertumbuhan.

Untuk melaksanakan program kedua ini pembuatan dilakukan di rumah dan diambil video proses pembuatannya, kemudian di unggah di Youtub dan disebar kepada ibu-ibu PKK yang menjadi sasaran program kedua ini.

 Kemudian untuk mengoptimalkan pelaksanaan program kegiatan KKN ini, dibuat leaflet cara membuat POC dari limbah ikan untuk membantu dan memperjelas ibu-ibu PKK Warga Desa Bajomulyo. Setelah mengirimkan video pembuatan POC dari air limbah ikan ke WAGroup, ibu-ibu PKK Bajomulyo memberikan respon yang cukup bagus. “trims mb yasinta, mb ni'matul semoga bermanfaat.” tutur Ibu Rusmiyati.


Kedua program yang telah dilaksanakan tersebut diharapkan mampu memberikan motivasi kepada warga Bajomulyo untuk meningkatkan kualitas Desa sadar lingkungan yang mana warga diajak untuk menjaga lingkungan baik itu dari sisi kesehatan maupun lingkungan luar secara umum. 

Ajakan menjaga lingkungan dari sisi kesehatan ditujukan untuk program sosialisasi penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, apalagi ditengah pandemi covid-19 seperti ini. Kesehatan diri wajib dijaga dan kebersihan lingkungan maupun masyarakat wajib dijaga pula. 

Untuk pelaksanaan pram kedua membuat pupuk organik cair dari limbah ikan dibuat dengan tujuan menjaga lingkungan agar terhindar dari pencemaran yang diakibatkan dari limbah ikan, yang mana sangat menimbulkan bau busuk dan dapat merusak lingkungan serta mengganggu kesehatan masyrakat.

Penulis: Yasinta Widi Viana (Administrasi Publik, FISIP, Universitas Diponegoro)

Editor: Lusi Nur Ardhiani, S.Psi., M.Psi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun