“Ya, ya … silakan kalian masuk duluan, biar ibu membereskan yang sedikit ini, “ ujar Kayah lirih. Pada saat itu angin bertiup cukup kencang. Daun-daun waru kering yang sudah disapu Kayah, terbang pendek-pendek terbawa angin kembali. Beberapa menutupi sebagian batu nisan yang disamarkan di depannya. ()
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!