Cara anak muda menjalin hubungan percintaan telah diubah oleh kemajuan teknologi dan komunikasi. Diganti oleh komunikasi digital yang dilakukan melalui platform media sosial dan panggilan video, fenomena ini menimbulkan pro dan kontra baru dalam dinamika percintaan anak muda.
Teori komunikasi dapat menawarkan kerangka analisis yang berguna untuk mengamati fenomena ini. George Herbert Mead menawarkan teori interaksi simbolik pertama, yang menjelaskan bagaimana interpretasi dan pertukaran simbol menciptakan makna dalam hubungan. Teks, emoji, gambar, dan video panggilan dapat menjadi simbol dalam pacaran online. Untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang lain, penting untuk memahami dan menginterpretasikan simbol dengan benar.
Teori Pengelolaan Kesan, yang diciptakan oleh Erving Goffman, muncul di bagian kedua dan menjelaskan bagaimana orang berusaha menunjukkan citra diri yang positif kepada orang lain. Dalam pacaran internet, ini dapat dilihat melalui profil media sosial yang menarik, foto-foto terbaik, dan status yang menunjukkan hobi dan pencapaian.
Media sosial telah menjadi tempat baru bagi anak muda untuk berinteraksi dan mengekspresikan diri. Mereka dapat berbagi momen romantis, mengungkapkan perasaan, dan menjalin hubungan dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan platform ini. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa media sosial juga dapat menjadi sumber kesalahpahaman dan kebencian. Hubungan dapat terganggu jika interpretasi pesan yang berbeda, cyberbullying, dan paparan konten yang tidak sehat terjadi.
Sangat penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana anak-anak berkomunikasi dan mengharapkan apa yang mereka lihat dari percintaan online. Berkomunikasi dengan terbuka, saling menghormati, dan mengajarkan anak-anak cara menggunakan media sosial dengan bijak dapat membantu mereka membangun hubungan yang positif dan sehat.
Dinamika
Pergeseran dari Interaksi Tatap Muka ke Komunikasi Online
Komunikasi online yang intens kini menggantikan interaksi tatap muka yang dulunya menjadi ciri khas pacaran. Karena kurangnya komunikasi nonverbal, hal ini dapat mempermudah komunikasi dan membangun koneksi, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahpahaman dan kecemburuan.
Munculnya Berbagai Gaya Pacaran Baru
Era komputer dan internet memungkinkan berbagai gaya pacaran baru, seperti hubungan terbuka, hubungan sugar daddy dan sugar baby, dan pernikahan online. Gaya-gaya ini memicu perdebatan tentang norma dan prinsip percintaan.
Pengaruh Media Sosial
Media sosial menjadi platform di mana orang dapat mengekspresikan perasaan mereka, membangun hubungan dengan orang lain, dan menampilkan citra diri mereka. Namun, media sosial juga dapat menjadi sumber kekerasan online dan pelecehan.
Tantangan Privasi dan Keamanan
Berbagi data pribadi secara online menimbulkan risiko untuk keamanan dan privasi. Penyebaran informasi pribadi, sexting, dan pelecehan online dapat fatal bagi orang dan hubungan.
Contoh Kasus
- Kasus Pelecehan Online
Seorang remaja perempuan di Bandung pada tahun 2022 menjadi korban pelecehan online dari mantan pacarnya. Tanpa izinnya, pasangannya menyebarluaskan foto-foto pribadinya di media sosial. Kasus ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat digunakan untuk merugikan orang lain. - Kasus Penipuan Online
Pada tahun 2023, seorang pria di Jakarta menjadi korban penipuan online oleh seseorang yang berpura-pura menjadi wanita cantik di media sosial. Korban ditipu dengan janji pernikahan untuk transfer uang. Kasus ini menunjukkan risiko penipuan dalam hubungan percintaan online. - Kasus Cyberbullying
Pada tahun 2021, seorang siswi di Surabaya bunuh diri setelah menjadi korban pelecehan media sosial oleh teman-temannya. Kasus ini menjadi pengingat tentang efek buruk cyberbullying pada kesehatan mental remaja.
Â
Â
Referensi
J Youth Adolesc. (2023, 01 Maret). Adolescents’ Partner Search in the Digital Age: Correlates and Characteristics of Relationships Initiated Online. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8881290/
Dwi Hardani Oktawirawan. (2023, Januari). Mendekatkan yang Jauh: Peluang dan Tantangan Kencan Online. https://www.researchgate.net/publication/368621985_Mendekatkan_yang_Jauh_Peluang_dan_Tantangan_Kencan_Online
Apolonaris Mere Gego. (2024, 07 Juni). Menjaga Hubungan Sehat di Era Digital. https://www.suluhdesa.com/tips-trik/54812853347/menjaga-hubungan-sehat-di-era-digital
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H