PENERAPAN ATURAN MODERASI BERAGAMAÂ
 Pada dasarnya moderasi beragama sendiri bisa dapat diartikan sebagai suatu konsep pengalaman, dimana seorang umat pemeluk agama tersebut melaksanakan atau juga mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan secara moderat atau tidak ekstrem, baik itu ekstrem atau liberal (kebebasan) atau juga pula tidak ekstrem kiri atau berlebihan (radikal) sehingga dapat mengancam keutuhan sebuah negaraÂ
 Moderasi beragama ialah salah satu indikator (ukuran) untuk penguatan sebagai upaya membangun kebudayaan dan karakter suatu bangsa. Moderasi juga merupakan salah satu yang di prioritaskan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Kementrian Agama. Penguatan moderasi didalam konteks keindonesiaan, moderasi beragama dapat dijadikan strategi kebudayaan untuk merawat kedamaian, toleransi terhadap keberagaman agama lain di Indonesia karena bangsa Indonesia memiliki berbagai macam agama. Moderasi beragama ialah untuk menjaga kerukunan,saling menghormati,harmonisasi untuk tidak menimbulkan konflik yang dapat dikarenakan perbedaan yang telah ada.
 Di era globalisasi dan digital di saat ini telah membawa dampak perubahan nilai terhadap masyarakat, salah satu contoh bentuk perubahan nilainya ialah lemahnya sikap untuk saling menghormati diantara kelompok masyarakat dan umat beragama, kehidupan ini ialah suatu hal yang berlawanan dengan ajaran islam dan kondisi keberagaman yang ada di Indonesia. Dan sementara itu Indonesia ini bukanlah negara agama ataupun negara sekuler, tetapi ialah negara yang masyarakatnya religious (seorang yang memeluk sebuah agama). Dan juga negara Indonesia yang religious ini didasarkan oleh pancasila, yang memang disepakati oleh pendiri bangsa yang moderat dan toleran.
 Moderasi beragama juga memilki hakekat (kenyataan) yang tidak hanya dikaitkan dalam spiritualitas dan spiritualitas manusia, namun sering juga dikaitkan dengan ekstremis dan kekerasan atas nama agama berbagai kekerasan ini muncul dikarenakan pengingkaran cara memahami suatu agama.Â
 Penerapan aturan moderasi beragama didalam islam indonesia yang kontemporer ini bisa dengan cara yang relevan dengan sosial dan budaya saat ini, yaitu:
Pendidikan yang berbasis moderasi (cara pandang), untuk kurikulum pendidikan agama yang menekankan nilai-nilai toleransi,menghargai terhadap suatu perbedaan, dan pemahaman yang mendalam tentang ajaran islam yang moderat, kegiatan yang bisa diterapkan seperti ekstrakulikuler didalam seminar dan diskusi yang diadakan untuk membahas isu-isu yang kontemporer.
Dialog interfaith, ialah untuk mendorong dialog antar agama yang melibatkan tokoh masyarakat,cendikiawan, dan juga ulama untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik antar pemeluk agama dan lintas antar agama ini untuk membahas isu-isu tentang kemanusiaan dan sosial.
Media sosial dan kampanye digital, adalah bisa menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan moderasi moderasi Bergama secara optimal, kampanye yang menampilkan tokoh islam moderat dan contoh nyata dari kerukunan para umat beragama adalah dapat membantu mengubah persepsi masyarakat.