Penerapan Ataruan Moderasi Beragama Di IndonesiaÂ
Pada dasarnya moderasi beragama sendiri dapat juga bisa diartikan sebagai sebuah konsep pengalaman dimana seorang umat  pemeluk agama melaksanakan atau juga mengamalkan ajaran agama yang di anutnya secara moderat atau tidak ekstem, baik itu ekstrem liberal (kebebasan) atau juga pula tidak ekstrem kiri atau berlebihan (radikal) sehingga dapat mengancam keutuhan negara sebuah negara.
Moderasi beragama ialah salah satu indikator (ukuran) untuk sebagai penguatan untuk upaya membangun kebudayaan dan karakter suatu bangsa. Moderasi juga salah satu yang di prioritaskan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2025 Kementrian Agama. Penguatan moderasi dalama konteks Moderasi keindonesiaan moderasi beragama dapat di jadikan strategi  kebudayaan untuk merawat kedamaian toleransi terhadap keberagaman agama yang lain di Indonesia karena bangsa Indonesia memiliki berbagai macam Agama moderasi beragama ialah untuk menjaga kerukunan saling menghormati,harmonisasi agar tidak  menimbulkan konflik yang bisa terjadi di karenakan suatu perbedaan yang telah ada.
Di era globalisasi dan digital saat ini telah membawa dampak perubahan nilai terhadap masyarakat, salah satu contoh bentuk perubahan nilai nya ialah kurang nya sikap saling menghormati diantara kelompok masyarakat dan umat beragama kehidupan ini ialah suatu hal yang berlawanan dengan ajaran Islam dan kondisi keberagaman yang ada di Indonesia. Dan semetara itu di Indonesia ini bukan lah negara agama atau sekuler tetapi ialah dimana negara nya ialah masyarakat yang religius (seseorang yang memeluk sebuah agama) dan juga negara Indonesia yang religius ini yang memang di sepakati oleh pendiri bangsa yang moderat dan toleran.
Moderasi Beragama juga memiliki hakekat (kenyataan) yang tidak hanya dikaitkan dengan ritualitas dan spritualitas manusia, namun juga bisa di kaitkan dengan ekstremis dan kekerasan atas nama agama berbagai kekerasan ini muncul di karenakan pengingkaran terhadap memahami suatu agama.
Penerapan moderasi beragama didalam Indonesia yang kontemporer bisa dengan cara yang relevan dengan sosial dan budaya saat ini, yaituÂ
1. Suatu pendidikan yang berbasis Moderasi (cara pandang) untuk kurikulum agama yang menekankan nilai-nilai toleransi yang menghargai terhadap suatu perbedaan dan pemahaman yang mendalam dalam ajaran Islam yang moderat, kegiatan yang bisa diterapkan seperti ekstrakurikuler didalam seminar atau diskusi yang di adakan untuk membahas suatu isu-isu yang kontemporer.
2. Dialog interfaith, adalah untuk mendorong dialog antara agama yang melibatkan ulama,cendikiawan, dan tokoh masyarakat untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik antara pemeluk agama dan lintas antar agama ini untuk membahas isu-isu tentang suatu kemanusiaan dan sosial.
3. Media sosial dan kampanye digital, adalah bisa menggunakan platform media sosial untuk menyampaikan pesan-pesan moderasi beragama secara optimal, kampanye yang menampilkan tokoh Islam yang moderat dan contoh nyata dari kerukunan umat beragama adalah dapat membantu mengubah persepsi masyarakat.
4. Kegiatan sosial, adalah mengadakan kegiatan sosial para pemeluk Islam dan agama lainnya. Contoh nya bisa dengan cara bakti sosial seperti ini dapat memperkuat ikatan persaudaraan dengan pemeluk agama yang lain.
5. Ulama dan tokoh masyarakat, ialah mengajak ulama dan tokoh masyarakat memberikan ceramah dan pengajian untuk mengedepankan moderasi, serta untuk menekankan betapa begitu pentingnya menjauhi ekstremisme. Penerapan pembinaan seperti ini bisa di terapkan melalui bermacam akses media seperti televisi,radio,dan juga internet supaya bisa mencakup banyak orang.
6. Penangan ekstremisme, bisa juga diterapkan dengan mengembangkan secara aktif, mengindentifikasi dan menangkal paham-paham ekstremisme, ini bisa mencakup dengan pelatihan bagi pemuda dan lainnya, untuk memahami mengenali dan menolak ideologi berbahaya.
7. Penguatan organisasi beragama, hal ini untuk mendukung organisasi-organisasi yang menerapkan sebuah prinsip-prinsip moderasi dalam ajaran dan praktiknya, serta memberi dukungan terhadap suatu kegiatan-kegiatan yang berfokus kepada dialog dan toleransi antar pemeluk agama yang satu dan yang lainnya.
8. Literasi keagamaan, dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ajaran Islam yang moderat dan juga komperhensif (lengkap,rinci, dan luas) bisa didapatkan di sebuah buku,artikel, dan media internet karena ini begitu penting untuk melawan paham-paham yang ekstrem.
Jadi dari semua penerapan aturan moderasi beragama di Indonesia yang kontemporer ini juga memiliki beberapa manfaat yang bisa kita rasakan, yaituÂ
1. Meningkatnya toleransi antar agama,suku,budaya, dan adat.
2. Mengurangi adanya paham ekstremisme.
3. Penguatan identitas nasional.
4. Kesejahteraan antar rakyat dan juga para pemeluknya.
5. Dialog konstruktif untuk berbagi ide dan pengalaman positif.
6. Peran aktif generasi muda untuk mengedepankan moderasi.
7. Pengurangan diskriminasi terhadap kelompok minoritas dan dapat diminimalisir bahwa keberagaman adalah sebuah kekuatan bukan sebuah ancaman.
8. Pengembangan kearifan lokal moderasi beragama dapat juga mendorong penghargaan terhadap tradisi dan kearifan lokal,yang saling mencerminkan nilai-nilai toleransi atas keberagaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H