Selagi mamak pergi ke kebun
Jadilah aku anak yang berbuat dosa
Sesekali. Aku mengayuh sepeda ke Balai Desa
Ada banyak buku baru setiap minggunya
Kurang lebih isinya tentang politik pemerintahan di kota
Lebihnya ada cerita anak desa sukses melanglang buana
Ke Paris dia pergi dengan pagelaran angklungnya.
Ke Belanda dia pergi dengan menari memakai kebayaÂ
Ke Jepang dia pergi mementaskan drama
Ke London dia pergi dengan pagelaran wayang
Aku sedang membacanya.
Bila sudah puas aku pun pergi meyusul mamak ke kebun
Minta uang. Dan kembali ke Balai Desa
Menunggu pak Karni. Ini adalah jadwalnya pulang dari kota
Tidak lama. Satu dua buku diberikan diskon.
Hanya 20 ribu, suka empat buku terkantongi
Pulanglah aku ke kebun
Disuapi mamak ikan asin dan lalapan
Bercerita, kalau-kalau pak Karni ke kota lagiÂ
Dia belikan aku buku yang banyak, supaya aku banyak membaca
Gratis. Tidak usah dibayar. Supaya aku tambah pintar
Bisalah aku mengajak teman-teman membaca juga.
Bukunya satu orang satu.
Mamak tersenyum. Dido'akanlah  aku
Diciumlah keningku sayang
"Bacalah banyak-banyak buku, tidak perlu mengaku berdosa. Ajaklah kawanmu nanti agar dosamu berkurang. Besar nanti. Jadilah tokoh diceritamu sendiri yang bisa merawat dan kenalkan Bahasa dan Budaya kita di negeri orang. Sekolahlah sampai kau nanti ke kota. Sekarang bacalah yang kau suka."
Depok, 20 Oktober 2023
pernah diikutsertakan dalam event puisi kompas.com