Perbudakan, pada dasarnya bangsa yahudi adalah bangsa budak yang telah terjadi pada zaman mesir kuno sampai perang dunia satu dan dua, dimana setiap generasi penerus akan menceritakan sebuah kepahitan hidup pada zaman dahulu  yang disebut rantai dendam seperti yang telah terjadi ketika pembantaian yahudi besar besaran oleh tentara nazi jerman
  Pelecehan agama, ini merupakan hal yang sangat sensitif dimana dari konflik ini bukan hanya menyangkut politik, tetapi agama yang di anut oleh setiap individu akan sirna dan lenyap, bahkan bisa terjadi genosida besar besaran, karna pada dasarnya prinsip dari bangsa yahudi itu adalah menyakini bahwa bumi ini milik meraka dan mereka menganggap bahwa mereka adalah bangsa utusan tuhan
Perdamain yang Belum Usai
     Banyak upaya perdamaian telah dilakukan oleh berbagai pihak, baik regional maupun internasional, tetapi belum ada solusi yang adil dan berkelanjutan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.Salah satu faktor utama yang menghambat perdamaian adalah masalah status wilayah yang diperebutkan, seperti Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem. Israel telah membangun permukiman Yahudi di wilayah-wilayah tersebut, yang dianggap ilegal oleh hukum internasional dan menimbulkan ketegangan dengan penduduk Palestina. Palestina menginginkan kemerdekaan penuh dan kedaulatan atas wilayah-wilayah tersebut, serta pengakuan internasional sebagai negara berdaulat. Israel, di sisi lain, mengklaim hak historis dan keamanan atas wilayah-wilayah tersebut, serta menolak untuk mundur dari sebagian besar wilayah yang diduduki.
     Selain itu, masalah status Yerusalem juga menjadi sumber utama konflik. Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama monoteis: Islam, Kristen, dan Yahudi. Baik Palestina maupun Israel mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota mereka. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menyatakan perlunya solusi status Yerusalem yang adil dan dapat diterima oleh kedua belah pihak. Namun, langkah-langkah sepihak oleh Israel, seperti mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota abadi mereka dan memindahkan kedutaan besar AS ke sana, telah memicu kemarahan dan protes dari Palestina dan dunia Islam.
     Untuk mencapai perdamaian yang langgeng, kedua belah pihak harus bersedia untuk berdialog secara jujur dan konstruktif, serta menghormati hak-hak dan aspirasi masing-masing. Solusi dua negara yang didasarkan pada batas tahun 1967, dengan pertukaran wilayah yang disepakati oleh kedua belah pihak, serta status Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina dan Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel, mungkin merupakan solusi yang paling realistis dan adil. Namun, solusi ini membutuhkan komitmen politik dan keberanian dari kedua pemimpin, serta dukungan dari masyarakat internasional.
     Perdamaian Palestina dan Israel bukanlah hal yang mustahil, tetapi juga bukanlah hal yang mudah. Perdamaian membutuhkan pengorbanan, kompromi, dan rekonsiliasi dari kedua belah pihak. Perdamaian juga membutuhkan keadilan, penghormatan, dan pengakuan dari dunia. Perdamaian adalah harapan bagi jutaan orang di Palestina dan Israel, yang ingin hidup dalam damai dan martabat. Perdamaian adalah tanggung jawab kita semua, bukan terkait gaza ini milik siapa tetapi perdamian adalah kunci bagi keduanya.