Mohon tunggu...
Davin Valerian Arahman
Davin Valerian Arahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hmm apa yah , mungkin gini aja kali ya perkenalkan saya Davin Valerian Mahasiswa awal yang sedang mempersiapkan masa depan yang akan datang :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Motivasi Belajar bagi Generasi Gen Z

15 Desember 2022   17:55 Diperbarui: 15 Desember 2022   18:10 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan sebuah sarana tempat dan berkembangnya ilmu pengetahuan dengan melalui proses belajar dan mengajar sehingga bisa meningkatkan kualitas diri baik dari karakter maupun pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan juga bisa melambangkan suatu bangsa bagaimana kualitas,kehidupan,dan kemajuan  sebuah bangsa bisa dilihat dari pendidikannya. 

Pendidikan komponen yang paling penting untuk memajukan suatu bangsa, dengan pendidikan sebuah bangsa akan mengalami perkembangan yang baik terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, Jika hal tersebut diberikan maka akan membuat suatu warga negara bisa berkembang kearah kemajuan. Oleh karena itu sudah tentu pendidikan merupakan hal yang penting yang harus kita miliki.

Di dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1-3 dijelaskan bahwa, 1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, 2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, dan 3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Inti dari pasal tersebut adalah bahwa kita sebagai warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan wajib mengikuti pendidikan serta negara atau pemerintah menyediakan dan memfasilitasi hal tersebut.

Untuk meningkatkan dan memajukan kualitas pendidikan di Indonesia serta untuk menghadapi era globalisasi dan masa depan yang akan datang perlunya mempersiapkan bekal pendidikan pada generasi generasi sekarang terutama pada generasi Gen Z , agar nantinya mereka ini bisa memajukan bangsa Indonesia menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Untuk mencapai hal tersebut banyak tantangan tantangan berat yang menghadapi baik dari faktor internal maupun eksternal, faktor internal contohnya itu permasalahan permasalahan yang terdapat di generasi Gen Z ini seperti karakteristik dan sifat negatif yang ada pada generasi tersebut seperti, (Suka Hal yang Instan) karakteristik generasi Z adalah menyukai hal-hal yang serba instan. Mirip seperti generasi milenial yang juga ikut menyukai berbagai hal instan dan mudah. Sifat ini  tidak terlalu baik karena bagaimanapun juga dalam kehidupan ini kita harus mengenal dan menghargai sebuah proses. Apalagi saat meraih kesuksesan hidup, sudah jelas tidak ada yang bisa kita dapatkan jika secara instan.

Kemudian (Suka Membandingkan) Generasi Gen Z ini ternyata lebih cenderung suka membandingkan sesuatu ataupun diri sendiri dengan orang lain. Sudah Tak heran jika banyak orang dari generasi ini yang sangat mudah mengalami depresi. Hal tersebut sudah tentu mudah terjadi karena orang orang ini akan melihat kehidupannya sendiri yang tidak sesuai dengan bagaimana yang terjadi dengan kehidupan orang lain.(Cenderung Malas) Sehubungan dengan sikap Gen Z yang menyukai hal-hal instan, ternyata mereka juga cenderung lebih memiliki sifat malas. 

Mereka ini tidak terlalu suka melakukan sesuatu yang sulit dan membutuhkan proses yang panjang. Sifat malas ini sudah jelas menjadi sisi negatif yang harus dihindari oleh para generasi Z. Bagaimanapun juga sifat malas sudah pasti akan menghalangi generasi Z untuk mencapai keinginan dan impian mereka.

Nah,yang akan dibahas disini ialah bagaimana kita membangun dan mempersiapkan generasi Gen Z untuk menjadi bekal di masa depan yang akan datang terutama pada bidang pendidikan. Hal ini perlu kita atasi karena sangatlah penting untuk bangsa,masyarakat, ataupun diri kita(generasi Gen Z) di masa depan.

Sesuai dengan yang sedikit disebutkan tadi bagaimana karakteristik dan sifat yang ada pada generasi Gen Z ini perlu sekali dihilangkan karena pasti akan berpengaruh pada pendidikan ataupun kualitas generasi ini. Yang harus digaris bawahi adalah bagaimana cara kita untuk mendorong motivasi belajar pada generasi ini yang dimana motivasi atau semangat belajar tersebut bertentangan dengan karakteristik negatif yang terdapat pada generasi ini yaitu ( Cenderung Malas). Karena dengan mendorong motivasi belajar pada generasi Gen Z ini pastinya pendidikan di Indonesia akan maju dan berkembang, serta akan berefek di masa depan.

Motivasi belajar sendiri adalah sesuatu pendorong yang muncul dari dalam ataupun luar diri yang akan meningkatkan semangat dan kemauan belajar. Menurut W.S Winkel(2004:526) motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan belajar, Menurut Muhibbin Syah (2003:158) menegaskan bahwa motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak yang ada di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar serta menjamin kelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar akan dapat tercapai. 

Kemudian Menurut Chernis & Goleman (2001) motivasi belajar sendiri merupakan salah satu fasilitas atau kecenderungan seseorang untuk meraih tujuannya dengan kegigihan dan semangat dalam melakukan aktivitas belajar.

 Kemudian Menurut Uno (2011) motivasi belajar ialah dorongan internal dan eksternal pada para siswa yang sedang belajar untuk memunculkan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Kemudian menurut Dimyati & Mujiono (2009) mengatakan bahwa motivasi ialah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk di dalam kegiatan belajar. Motivasi mendorong seseorang untuk belajar agar bisa mencapai tujuan yang diinginkannya. 

Kemudian Menurut Maslow (2004) motivasi belajar merupakan kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh keinginan untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Dan merupakan kebutuhan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan diri  dengan secara optimal, sehingga nantinya mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi serta kreatif. 

Menurut Suhana (2014) bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, efektif,kreatif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku baik dalam aspek afektif,kognitif, dan psikomotor.

Menurut Sardiman (2011) mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari setiap kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar nantinya bisa dapat tercapai. Terakhir menurut Mc Donald (2004) menyebutkan motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan adanya timbul perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Setelah memahami apa pengertian motivasi belajar menurut para ahli bagaimana kita untuk menentukan solusi atau motivasi belajar yang cocok untuk generasi Gen Z ini. Motivasi Belajar sendiri terbagi menjadi lima golongan yaitu, 

1) Motivasi instrumental,motivasi insturemental memiliki arti bahwa siswa belajar dikarenakan adanya dorongan oleh sesuatu seperti  hadiah atau menghindari sebuah hukuman. 2) Motivasi sosial, Motivasi sosial memiliki arti bahwa siswa belajar dikarenakan adanya penyelenggaraan tugas, dalam hal ini keterlibatan dan keterikatan pada tugas sangatlah menonjol.  3) Motivasi berprestasi, Motivasi berprestasi Menurut (Biggs,Tefler) dibedakan menjadi dua jenis, motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah.

Siswa dengan bermotivasi berprestasi tinggi cenderung lebih berkeinginan dalam meraih keberhasilan. Siswa tersebut lebih merasa baik terlibat dalam tugas-tugas, dan sangat tidak menyukai kegagalan. Dalam hal tersebut guru harus mampu menyalurkan semangat kerja keras siswa.  Kemudian siswa yang bermotivasi berprestasi rendah biasanya lebih suka menghindari diri dari kegagalan. Dalam hal ini  Guru harus lebih mempertinggi motivasi belajar pada siswa yang bermotivasi rendah tersebut, guru diharapkan bisa mampu berkreasi dalam kegiatan kegiatan pembelajaran.

4) Motivasi instrinsik, Motivasi instrinsik memiliki arti bahwa siswa belajar karena adanya keinginan, Motivasi intrinsik adalah suatu aktivitas atau kegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dengan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak dan berkaitan dengan aktivitas belajar. Dalam hal ini menurut  Sardiman (2011:89) menjelaskan bahwa motivasi instrinsik merupakan sebuah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya jadi tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam diri setiap individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu. 

Harus diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi instrinsik ini akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, dan ahli dalam studi tertentu. 5) Motivasi Ekstrinsik, Arti kata ekstrinsik sendiri adalah berasal dari luar. Hal Ini terjadi ketika seseorang termotivasi untuk melakukan perilaku atau terlibat dalam suatu kegiatan untuk mendapatkan sesuatu atau menghindari hukuman. Sebagai contoh, ketika pergi ke sebuah perlombaan yang dimana kita berharap untuk juara dan menang hadiah.

Setelah mengetahui apa pengertian dari motivasi belajar dan jenis jenisnya kita perlu memahami dan menentukan bagaimana cara yang harus dilakukan untuk menumbuhkan atau meningkatkan motivasi belajar pada generasi Gen Z ini, mungkin seperti memberikan ruang serta membiarkan generasi ini untuk memilih hal yang ingin dia pelajarinya, Banyaknya orangtua atau orang dekat yang membatasi dan memilihkan sesuatu pada anak di generasi ini sesuai keinginan mereka tanpa tahu perasaan yang didapat oleh si anak. 

Kemudian memiliki tujuan, sesuai dengan karakteristik anak generasi gen z ini yang ambisius, Maka memberikan atau menetapkan tujuan pada mereka adalah hal yang baik dan harus dilakukan karena dengan memberikannya tujuan maka mereka akan tahu apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan. Dan juga mereka pastinya akan ikut termotivasi karena hal tersebut.

Selanjutnya Menyesuaikan sistem pengajaran dengan karakteristik mereka, hal ini sangat lah cocok untuk guru atau pengajar di luar sana yang dimana kita perlu untuk menyesuaikan sistem belajar pada generasi ini contohnya itu seperti, Generasi Gen Z ini kan lebih memahami dan tertarik pada teknologi teknologi dikarenakan mereka sudah terlahir saat teknologi sudah ada. Oleh karena itu sebaiknya kita bisa menyisipkan sebuah hal hal kecil berbasis teknologi seperti video,gambar,animasi,games, perangkat perangkat teknologi,dan lain lain tanda kutip positif. Sehingga nantinya anak generasi Gen Z ini akan tertarik dan termotivasi belajar karena hal tersebut.

Motivasi Belajar sesuatu pendorong yang muncul dari dalam ataupun luar diri yang akan meningkatkan semangat dan kemauan belajar. Motivasi belajar terbagi menjadi empat golongan yaitu,Motivasi Instrumental,Motivasi Sosial, Motivasi Berpestasi,Motivasi Instrinsik, dan Motivasi Ekstrinsik. Motivasi Belajar memiliki fungsi untuk meningkatkan kemauan dan menghilangkan kejenuhan dan kebosanan di dalam proses belajar. 

Motivasi belajar sangatlah diperlukan untuk generasi Gen Z saat ini, Karena mereka akan mewakilkan dan mencerminkan bangsa Indonesia di masa yang akan datang baik dibidang teknologi,pendidikan,sosial,ataupun bidang lainnya. Untuk meningkatkan Motivasi belajar pada anak di generasi ini ada berbagai cara salah satunya yaitu,menyesuaikan sistem pengajaran pada karakter dan jati diri mereka,memberikan mereka tujuan,tidak membatasi ruang lingkup yang ingin mereka pelajari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun