Pada tawa yang kehilangan rasa, pada bahagia yang lirih dan mati, juga pada semua hal yang seharusnya mampu membawa kakinya berdiri tapi malah balik menghujam , hingga akhirnya pekat dan hilang arah. Ku hanya ingin ungkap sedikit saja kata yaitu "TERIMAKASIH, SAYANG" atas bahagia yang kau cipta, atas luka yang kau beri, dan juga atas kecewa yang kau tinggalkan.,
Ia bersandar pada bilik-bilik ketakutan
Irama-irama sendu mendayu dituangkan semesta pada cangkir penuh ampas asa
Disesapnya bersama cemas dan gelisah yang bertahta di rongga-rongga dada
Sedang jemarinya sibuk merapal angan
Menghitung detik demi detik yang berlalu
Barangkali, ada yang ingin menenun harap
Atau ada yang berkenan menjahit kembali tubuh yang robek terkoyak-koyak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H