Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat dan dibatasi hanya 6 orang saja. Artinya, jika dalam 1 kelas ada 30 murid, Ibuku harus mengajar sebanyak 5 kali dalam 1 hari. Tapi, dia tidak pernah mengeluh. Seperti kataku, tekadnya bulat untuk memberikan yang terbaik bagi muridnya.
Mungkin, itulah kenapa banyak yang menyayanginya. Bahkan, murid-murid terdahulunya yang mengenal dia sebagai sosok guru terbaik yang pernah mengajar, katanya. Ibuku memang galak, tapi bukan marah-marah tidak jelas. Bahkan mantan muridnya pernah berkata padaku, kalau Ibuku tidak menegurnya dulu mungkin dia tidak akan menjadi orang sukses seperti sekarang.
Nah, yang uniknya Ibuku tak hanya mengajar pelajaran Sekolah saja, tapi juga aktif memberikan pengetahuan literasi kepada murid-muridnya. Alhasil, Ketika ada perlombaan baik tingkat Kecamatan maupun tingkat Kabupaten murid perwakilan dari Sekolah Ibu sering menyabet juara.
Ibuku juga aktif menulis cerpen, puisi, yang dituangkan dalam beberapa buku antologi. Selain itu, beberapa karya tulisnya juga 'mejeng' dibeberapa Tabloid. Hebatkan? Menurutku Ibu adalah figure nyata sebuah pengabdian seorang warga negara untuk Negaranya.
Dalam aktivitasnya menjadi Guru tentu Ibu harus menjadi contoh yang baik bagi muridnya. Entah dari segi perilaku ataupun penampilan. Dalam segi perilaku tentunya Ibu harus menjadi figure yang baik, agar kelak menciptakan generasi-generasi muda yang unggul yang dapat bersaing meskipun berasal dari Desa. Lalu, dari segi penampilan mau tidak mau Ibu harus berpenampilan rapih dan juga pantas. Itulah alasannya kenapa menurutku Ibu membutuhkan produk kecantikan untuk merawat dirinya.
Baginya, meskipun sudah tua tapi penampilan tetap harus rapih dan juga muda. Apalagi setiap hari bertemu dengan anak-anak yang terkadang semangatnya menggebu-gebu ditambah zaman sangat cepat berubah sehingga skill yang harus dimiliki saat ini adalah kecepatan dalam beradaptasi.
Bagi Ibu menjadi Guru tidak hanya soal jabatan, tapi juga amanah. Anak-anak itu kelak akan menggantikan para Tetua yang saat ini memangku jabatan. Jika mereka tidak dibekali dengan pengetahuan yang baik akan dibawa kemana masa depan Negeri ini.
Selamat Hari Ibu, Mamah. Terimakasih telah menjadi inspirasi tidak hanya bagi anakmu, tapi juga anak didikmu. Semoga kelak, Negeri ini tidak pernah kehabisan generasi-generasi unggul dengan mimpi-mimpi berlian, sebab akan lahir generasi-generasi yang luar biasa itu dari sebuah Desa di kaki Gunung Tangkuban Perahu berkat dirimu. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H