Mohon tunggu...
Via Mardiana
Via Mardiana Mohon Tunggu... Human Resources - Freelance Writer

Penulis Novel | Freelance Writer | Blogger | Traveller | Instagram : @viamardiana | Twitter: @viamardianaaaaa | Blog pribadi : www.viamardiana.com | Email : engineersukasastra@gmail.com atau mardianavia@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dengan Apa Kubeli Harimu, Sayang?

19 April 2018   18:05 Diperbarui: 19 April 2018   18:07 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore menyapa, mentari kembali keperaduan

Langit menghitam, hati kembali rindu

Ada rasa bahagia dihari jumat

Sebab, esoknya aku akan bertemu denganmu

Pagi dihari sabtu,

Kuterbangun dengan senyum seringai

Kutertawa mengingat wajahmu

Kusiapkan baju baruku

Pun kupoles wajahku 

Semua kulakukan agar kamu tidak malu berjalan denganku

Namun, sabtu siang aku menggerutu

Tiada juga pesan datang darimu

Kucoba telpon pun tak ada jawaban

Lantas hatiku bertanya, kemana kamu sayang? 

Kutunggu sampai sabtu sore

Polesan wajahku sudah terhapus sebagian

Bajuku sudah lusuh karena aku terbaring dikasur

Hatiku mulai deg-degan 

Akankah sabtu ini berlalu tanpa pertemuan?

Sabtu diujung sore

Kuganti baju kembali dengan baju tidur

Kulihat tiada pesan darimu

Lalu, tiba-tiba dia berdering

Sebuah panggilan darimu

Aku segera mengganti baju

Lalu menyiapkan riasan untuk poles wajah

Dan kuangkat telpon darimu

Tanpa kamu tahu

Air mataku menetes sempurna

Menganak sungai menahan kekesalan

Aku tak sanggup berkata-rasa

Kekesalan membuncah dalam hatiku

Aku sudah menantikan hari sabtu

Sebab aku akan bertemu denganmu 

Kau bilang maaf tidak bisa bertemu

Alasannya karena kamu kelelahan setelah satu minggu bekerja

Aku mengernyitkan dahi sambil terisak-isak

Dalam hati aku bertanya

"Lalu, dengan apa kubeli harimu sayang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun