Mohon tunggu...
Via Mardiana
Via Mardiana Mohon Tunggu... Human Resources - Freelance Writer

Penulis Novel | Freelance Writer | Blogger | Traveller | Instagram : @viamardiana | Twitter: @viamardianaaaaa | Blog pribadi : www.viamardiana.com | Email : engineersukasastra@gmail.com atau mardianavia@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Bodoh dan Si Fanatik

13 Februari 2017   15:00 Diperbarui: 13 Februari 2017   15:11 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi Doh, dia itu orangnya baik, jago loh kalau kampanye."kata orang kedua.

"Jago kampanye, belum tentu jago mimpin daerah pak, belum tentu amanah, itu aja kena Operasi Tangkap Tangan." jawab si Bodoh.

"Ya gapapa Doh, itu mah urusan diatas, kita mah yang jelas pilih aja dia dulu, ntar kamu saya kasih duit deh 20000."kata orang pertama.

"20000 pak? Kemurahan pak buat nentuin nasib daerah kita ditangan koruptor."jawab si Bodoh.

"Memang bapak-bapak ini tahu program kerja mereka?"tanya si Bodoh.

"Alah gak usah tanya program kerja Doh, dia mah udah pasti keren lah program kerjanya. "kata orang kedua.

"Iya apa? Apa dasar yang lebih real saya harus milih dia?"tanya si bodoh.

"Eh kamu mau jelek-jelekin dia Doh? Gak sopan kamu. Kamu emang udah bisa apa? Malah jelek-jelekin orang." kata orang ketiga.

"Loh siapa yang jelek-jelekin Pak? Saya kan nanya sama Bapak, siapa tahu ada alasan yang bisa diterima otak saya kalau saya harus pilih mantan koruptor."kata si bodoh.

"Gak sopan kamu Doh. Gimana jadinya negeri ini punya anak muda kayak kamu?"tanya orang pertama.

"Gimana jadinya daerah kita dipimpin sama koruptor Pak."kata si Bodoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun