Mohon tunggu...
vhalespi
vhalespi Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis dan wiraswasta

penulis, hobi membaca, menulis dan sejumlah hobi di banyak minat dan bidang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

(Cerita 4 Bagian) Kematian yang Dirayakan Bagian 2/4

11 Juli 2023   06:00 Diperbarui: 11 Juli 2023   06:36 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Forason dan Laiti. Siya bergosip Forason suka membuang sampah sembarangan dan membuat kotor jalan-jalan. Hanya karena pernah melihat pria itu membuang kantong plastik dari mobil dan tak masuk ke keranjang sampah, si tukang onar melakukan gibah.

            Tak seperti Catano, Forason lebih bersikap sabar tapi Siya malah jadi kurang ajar. Tak menanggapi sikap tak santun pria itu, si korban tetap tenang sementara lawan bicaranya dengan arogan makin menantang. Jani tak melihat langsung kedua insiden, tapi para tetangga menceritakan hingga tersebar luas ke lingkungan seberang. Entah versi asli atau sudah ditambah bumbu, cerita beredar dan memantapkan reputasi Siya sebagai pembuat masalah dan bermulut lancang.

            Akhir dari kedua insiden berujung pada dilerainya kedua pihak yang bersengketa tapi tak ada solusi damai. Yang benar tak bisa puas, yang salah tak mau mengaku salah. Seperti yang lainnya, tiap kali melihat Siya, banyak yang menjauh atau balik badan menyingkir. Pupus sudah niat untuk melakukan suatu urusan atau terpaksa menunda sampai si sumber masalah raib entah ke mana.

            Istri Forason, Laiti, bertemu Mawe di supermarket. Merasa malu dengan ulah suaminya, Mawe lebih dulu menghampiri dan minta maaf. Laiti tak serta merta memaafkan, apalagi dia dan Forason sampai nyaris merasa hilang muka di depan warga akibat insiden itu tapi akhirnya menerima permintaan maaf Mawe. Hal itu dilihat beberapa tetangga dan disebar ke lingkungan perumahan. Azorina dan Catano tak jelas, apakah pernah bertemu dan dimintai maaf oleh Mawe atau tidak. Tapi kemungkinan besar hal itu terjadi, sebab keduanya sampai mau datang melayat walau sempat sakit hati dan Azorina sangat malu sampai tidak berani keluar rumah beberapa hari.

            Ridan sampai dan Tuar mengulang lagi siapa saja yang datang melayat.

            "Apa kata Mawe?" tanya Ridan tak sabar.

            "Singkat saja, serangan jantung," jawab Tuar.

            "Kemarin Mawe katakan padaku gagal jantung," sahut Ridan merasa tak yakin.

            "Gagal jantung atau serangan jantung, apa bedanya? Yang jelas Siya sudah tak bisa lagi berbuat ulah dan lingkungan kita jadi lebih tenang. Itu yang lebih penting," kata Jani.

            "Kau benar. Lingkungan kita akan lebih damai. Tapi aku tetap tak habis mengerti, Siya lebih muda dari kita, kenapa bisa kena serangan jantung. Apa Mawe tidak cerita lebih banyak padamu, Tuar?" Ridan kembali menyelidik.

            "Seperti kubilang, singkat saja. Dia juga hanya mengulang perkataan dokter, ada kemungkinan akibat makan yang tidak sehat, tidak olahraga atau kebiasaan buruk lain."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun