Mohon tunggu...
vhalespi
vhalespi Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis dan wiraswasta

penulis, hobi membaca, menulis dan sejumlah hobi di banyak minat dan bidang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Film

The Billionaire (2011) Kisah Pengusaha Muda Thailand dengan Camilan Rumput Laut

1 Juli 2023   06:00 Diperbarui: 6 Juli 2023   13:32 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Billionaire (2011)

Film layar lebar The Billionaire (Sang Milyuner) yang diputar tahun 2011 adalah cerita inspiratif pengusaha asal Thailand bernama Aitthipat Kulapongvanich yang dipanggil Top Ittipat dengan produknya yaitu camilan rumput laut kering atau Nori dengan merek TAO KAE NOI (Pengusaha Muda). Untuk yang sering berbelanja ke mini market mungkin pernah melihat atau menikmati camilan ini. Saya sudah lama menonton film ini dan tak pernah bosan menonton ulang tapi baru terpikir menulisnya sekarang meski sudah banyak yang mengulasnya.


Top (24 November 1984) mulanya ditampilkan sebagai remaja biasa yang suka bermain game online. Bakat bisnisnya mulai tumbuh secara tak sengaja saat ada pemain game online lain ingin membeli senjata miliknya dan membayar dengan SGD. Top yang tak melewatkan peluang itu meminta nomor rekening bank pamannya dan menerima bayaran dari barang yang dijualnya. Dia kemudian mulai menjual item-item dari akun gamenya hingga mampu membeli mobil yang dibawanya ke sekolah.

Dia digambarkan sebagai remaja nakal yang melanggar aturan sekolah, menyuap penjaga sekolah agar mobilnya bisa parkir di sana dan mencoba menyuap kepala sekolah yang memarahinya. Top juga bukan sosok sempurna yang selalu berhasil dalam tiap usahanya dan sering melakukan kesalahan akibat gampang marah dan semangat berbisnis tanpa memakai kepala dingin. Dia juga akhirnya tidak serius berkuliah tapi fokus menjalani bisnis.

Dari transaksi game online dia membeli banyak komputer untuk meningkatkan bisnis ilegalnya hingga akhirnya akun Top dihapus oleh developer karena ketahuan melanggar aturan menjual item dunia maya. Saat membeli Playstation 2, dia tertarik dengan DVD Player murah yang dijual dan membelinya dalam jumlah banyak untuk dijual lagi. Ternyata semua adalah DVD bajakan yang gampang rusak dan ditertawakan penjual ketika komplain dan hendak mengembalikan barang yang dibelinya.

Top memulai bisnis lain saat tak sengaja datang ke pameran makanan dan menemukan mesin penggoreng kacang chestnut yang dibelinya. Dia belajar dari pedagang kacang lain dan setelah tahu caranya mulai berjualan di mal. Belajar dari pengamatan dan kegagalan, bisnis kacang gorengnya laris tapi bermasalah karena asap penggorengan mengotori langit-langit mal dan dia harus membersihkannya. Pengelola mal memutus kontrak secara sepihak karena tak mau hal itu terjadi lagi dan saat itu ayah ibunya pindah ke Shanghai tempat kakaknya bekerja karena bisnis ayahnya bangkrut.

https://linkumkm.id/news/detail/12059/berhasil-bayar-hutang-keluarganya-12-miliar-begini-kisah-ittipat-yang-berjualan-rumput-laut
https://linkumkm.id/news/detail/12059/berhasil-bayar-hutang-keluarganya-12-miliar-begini-kisah-ittipat-yang-berjualan-rumput-laut

Top tetap tinggal di rumah bersama pamannya dan berjanji akan bekerja keras agar ayah ibunya bisa pulang dan melunasi hutang. Hubungan Top dan pamannya makin dekat saat mereka menghadapi cobaan hidup serta selalu dihibur dan didukung saat dia merasa sedih dan putus asa. Seandainya Top memilih ikut orangtuanya pindah ke Shanghai, dia tidak akan pernah membuat camilan rumput laut, berhasil melunasi hutang ayahnya dan menjadi pengusaha sukses di usia muda.

Ketika bepergian bersama pacarnya, dia diberikan camilan rumput laut yang memberinya ide membuat hal yang sama. Top menjual mesin penggoreng kacang dan komputernya lalu membeli banyak rumput laut mentah sambil berusaha mencari tahu cara mengolahnya hingga menjadi camilan yang enak. Setelah berkali-kali gagal dia menemukan cara yang tepat lewat musibah yang menimpa pamannya dan bisnis rumput lautnya laris. Top merasa mampu membayar hutang ayahnya hingga tahu kalau jumlahnya 40 juta Baht yang mustahil dilunasi dengan pendapatan bisnisnya yang sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun