Mohon tunggu...
vhalespi
vhalespi Mohon Tunggu... Wiraswasta - penulis dan wiraswasta

penulis, hobi membaca, menulis dan sejumlah hobi di banyak minat dan bidang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bibi Nanaki dan Mata Sulakhni, Dua Wanita Terpenting Guru Nanak

30 Mei 2023   00:00 Diperbarui: 29 Mei 2023   23:59 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://commons.wikimedia.org/

Bibi Nanaki

Bibi Nanaki (1464 -- 1518) adalah kakak Guru Nanak pendiri agama Sikh yang berusia lima tahun lebih tua. Disebutkan bahwa hubungan keduanya sangat dekat dan dia selalu melindungi Nanak dari amarah ayah mereka sekaligus orang pertama yang menyadari keunggulan spiritual adiknya. Setelah dia menikah dengan pejabat bernama Bhai Jai Ram, Nanak sendirian di rumah sambil tetap menentang adat dan ritual Hindu yang menurutnya dilakukan tanpa alasan jelas.

Guru Nanak muda lalu diutus untuk tinggal di rumah Bibi Nanaki dan bekerja untuk kerajaan. Pernikahannya dengan Sulakhni diatur oleh kakak iparnya dan anak-anaknya turut dirawat kakaknya seolah anak sendiri. Setelah berhenti dari pekerjaannya, Nanak pergi menemui Bibi Nanaki untuk membalas rasa sayang kakaknya. Dia sempat bertemu terakhir kali dengan Nanak sebelum wafat disusul suaminya tiga hari berikutnya dan Guru Nanak melakukan pemakaman keduanya.

Mata Sulakhni

Mata Sulakhni (1473 -- 1545) adalah istri Guru Nanak, pendiri agama Sikh yang menikah tahun 1487 dalam usia 14 tahun. Sulakhni adalah putri seorang pedagang dan pemungut cukai yang dihormati dan terkenal, sehingga pernikahannya dengan Guru Nanak menjadi perhatian dan dihadiri orang kaya dan berpengaruh. Mereka memiliki dua putra bernama Sri Chand dan Lakhmi Das.

Nanak menunjukkan ajarannya dengan memberi contoh dan perhatian pada istri dan anak-anaknya. Sulakhni membalas dengan dukungan pada ajaran suaminya dan memberi makan orang yang datang untuk mendengarkan Nanak. Di usia 30 tahun Nanak mendengar panggilan Tuhan dan menghilang selama tiga hari. Sulakhni berinisiatif memberitahu keluarga suaminya dan setelah Nanak pulang dia memulai ajarannya dan mendapatkan pengikut.

Sulakhni harus menghadapi cemoohan tetangga dan keluarganya karena Nanak selalu mengabaikan adat dan tradisi Brahmana. Di sisi lain dia sering mengajar orang-orang yang datang ke rumah mereka dan Sulakhni mendapatkan ajaran dan pengetahuan. Ketika Nanak memulai perjalanan religinya, dia ditugaskan menjadi pendukung spiritual dan moral serta menjaga jemaat selama Nanak tidak ada.

Nanak bepergian selama 30 tahun dan mendirikan kota Kartapur. Di tahun 1539 dia memilih Bhai Lehna sebagai penerusnya menjadi Guru kedua. Hal itu ditentang Sulakhni yang berharap putra sulung mereka menjadi pewaris jabatan. Nanak menenangkan istrinya dengan jawaban bahwa dia harus percaya pada Tuhan. Sepeninggal mendiang suaminya, Sulakhni tetap berkontribusi untuk ajaran Sikh.

Sumber:  : https://www.sikhiwiki.org/index.php/Bibi_Nanaki, https://www.sikhiwiki.org/index.php/Mata_Sulakhni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun