New York Bakery
Saya mencoba membaca sastra Korea Selatan lewat antologi cerpen ini sekaligus sedikit memahami karakter dan budaya orang Korea Selatan. Beberapa cerpen mudah dicerna meski cara penulisan serius dan cenderung kurang klimaks atau ketegangan, sebagian lain sulit dipahami cerita apa yang ditulis dan ingin disampaikan penulis.
Mungkin juga karena ini adalah gaya orang Korea Selatan menulis cerita, mungkin juga karena masalah terjemahan yang sedikit membingungkan, mungkin juga karena beberapa penulis tidak menuliskan nama tokoh-tokoh yang saat berbicara, pembaca bingung siapa yang berbicara dan kepada siapa. Terutama karena dalam bahasa Korea ada pembedaan gender yang dalam bhs Indonesia tetap diterjemahkan dengan kata "dia". Dalam bahasa Korea "dia" laki-laki disebut geuneun dan "dia" perempuan disebut geunyeoneun. Dalam terjemahan Indonesia hanya ditulis "dia" yang menjadi tidak jelas siapa "dia" yang dimaksud.
Meski sebagian membingungkan, sebagian lagi bisa dipahami dengan mudah, cerita lainnya dipahami tanpa mengerti apa yang ingin disampaikan penulis selain menceritakan hal yang dialami tokoh ceritanya. Ini terdapat pada  cerita yang memiliki hanya satu atau dua tokoh cerita dan memiliki nama, plot cerita yang jelas dan kalimat yang tidak rumit tapi sebagian berakhir dengan cerita yang menggantung atau membingungkan.
Terdiri dari 14 cerita pendek yang TIDAK PENDEK karena berisi 18-36 halaman dengan narasi yang cukup berat dan serius, meski ada juga yang ringan tapi bertele-tele kalau dibaca oleh orang bukan Korea Selatan.
14 judul cerita serta penulisnya, sebagian menceritakan hal-hal nyata di Korea dengan kisah terakhir yang bernuansa teknologi masa depan dan hubungan asmara yang rumit dari pasangan sejenis.
New York Bakery ditulis oleh Kim Yeon-su, bercerita tentang toko roti keluarga yang tutup karena kalah bersaing dgn toko2 modern.
Kucing, Ular dan Kuburan oleh Sim Sang-dae, tentang wanita hamil yang tinggal di tempat terpencil bersama suami, orang tuanya dan seorang gadis yang tidak jelas hubungannya dengan mereka
.
Rumah Lelaki Itu oleh Park Wan-suh, tentang rumah tradisional Korea yang masih eksis ditengah perubahan rumah modern bergaya barat.
Hanya Geun-won oleh Paik Ga-huim, tentang pria yang ditinggal orang tuanya, lulus sma lalu kerja serabutan, mengawal penyanyi keliling, dihubungi ibu dan pergi ke tempatnya tapi tidak ada orang saat tiba di tempat tujuan.
Tak Tersembuhkan oleh Kang Young-sook, tentang dua protagonis pria dan wanita yang berinteraksi dalam beberapa urusan dengan cerita yang membingungkan dan sulit dicerna.
Sebuah Sejarah Obat oleh Oh Hyun-jong, tentang tokoh yang sering sakit dan bergantung pada orang yang membuatkannya obat.
Aku ke Toserba oleh Kim Ae-ran, tentang wanita yang sering belanja di mini market dan kecemasannya terhadap pikiran para pelayan di mini market terhadap dirinya.
Penyihir Jalanan oleh Kim Jong-ok, tentang pelajar sma yang tidak menarik perhatian di kelasnya yang tiba2 melakukan hal tragis.
Setiap Orang Mencintai Girls' Generation oleh Lee Young-hoon, tentang pria yang hendak berkencan yang tiba2 sakit perut dan berusaha mencari toilet yang semuanya ditutup saat ada KTT G20 2010.
Musafir Tak Pernah Istirahat Sepanjang Jalan oleh Lee Je-ha, tentang pria yang bepergian dan mengalami sejumlah kejadian.
Kisah Mi oleh Kim Sum, tentang seorang wanita yang membuat mi sendiri yang terinspirasi oleh wanita yang suka membuatkannya mi kuah yang dibuat sendiri.
Dikawal Cahaya oleh Cho Hae-jin, tentang pria yang bertemu dan ingat teman sma-nya yang menjadi fotografer.
Musim Dingin di Luar Jendela oleh Choi Eun-mi, kisah pedofil yang mengalami gatal jamur yang tidak hilang meski telah berobat ke banyak dokter.
Metamorfosismu oleh Kim E-whan, yang menulis cerita bernuansa fiksi ilmiah, gay, bertema transplantasi tubuh.
Sumber: buku koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H