Call of the Wild
The Call of The Wild bisa dianggap sebagai salah satu karya sastra yang unik karena memakai tokoh utama seekor hewan, dalam hal ini seekor anjing bernama Buck yang memandang dunia dari sudut pandang pikiran dan perasaannya terhadap manusia, anjing2 lain dan hal2 yang dialaminya.
Meski sudah ada novel2 lain yang memakai hewan sebagai tokoh cerita, umumnya hewan2 itu diceritakan dengan berpikir, berperilaku dan bertingkah seperti manusia atau mirip manusia atau bisa berbicara dengan manusia atau ada dialog dan berbicara antar hewan dengan bahasa manusia agar pembaca memahami kisah yang disampaikan.
Dalam The Call of The Wild, Buck ditampilkan apa adanya sebagai anjing yang awalnya menjadi peliharaan Hakim Miller di California dan memandang dunia sesuai dengan pikirannya. Setelah diambil untuk dijual dan dibawa ke Alaska dan mengalami banyak penderitaan, Buck yang cerdas dan tangguh dengan cepat belajar dan beradaptasi dengan cara hidup barunya sambil berusaha bertahan hidup dan bersaing dengan sesama anjing penarik kereta lainnya yang menjadi musuh, saingan atau teman seperjalanan bersama manusia2 yang menjadi majikannya secara bergantian.
Dengan majikan terakhirnya, John Thornton, Buck menikmati kebahagiaan selama beberapa waktu dan merasakan cinta yang mendalam untuk kemudian direnggut secara tragis oleh suku Indian yang memusuhi orang kulit putih dan memenuhi nasib sejatinya sebagai anjing liar bersama para serigala yang menjadi kawanannya.
Novel ini telah diadaptasi ke dalam bentuk komik dan film dengan adaptasi jalan cerita yang berbeda dari cerita aslinya namun secara garis besar kisahnya tetap sama. Jack London menulis kisah ini dengan kalimat yang mudah dipahami dan pembaca ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Buck sambil mendeskripsikan alam liar dan keras yang dialami sendiri oleh penulis.
Sumber: buku koleksi pribadi