Mohon tunggu...
Vhilia NovirikaPardede
Vhilia NovirikaPardede Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Pendidikan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Kerajinan Kreatif Manik-Manik oleh Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UNSIKA

8 Maret 2024   20:45 Diperbarui: 8 Maret 2024   20:55 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam rangka menyelesaikan Tugas Ujian Akhir Semester Ganjil, beberapa Mahasiswa Pendidikan Masyarakat Universitas Singaperbangsa Karawang melakukan sebuat project kecil sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat kepada anak-anak di Panti Yatim Indonesia Cabang Duren Sawit. Sebuah pelatihan singkat membuat kerajinan meronce atau yang kerap dikenal dengan membuat gelang/cincin dari manik-manik sangat digemari oleh anak-anak. Anak-anak yang berusia 6-8 tahun tersebut sangat antusias mengikuti pelatihan singkat ini. 

Pada pelatihan ini, anak-anak diajarkan cara membuat gelang, cincin, kalung, ataupun aksesoris lainnya dengan berbahan dasar manik-manik. Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UNSIKA begitu sabar dan telaten dalam mengajarkan keterampilan tersebut pada anak-anak di Panti Yatim Indonesia cabang Duren Sawit. Sehingga anak-anak mudah memahami langkah demi langkah dalam membuat aksesoris dari manik-manik. Setelah diajarkan kemampuan dasar meronce, anak-anak dibebaskan untuk membuat aksesoris sesuai dengan kreativitas mereka.

Pelatihan yang berdurasi kurang lebih dua jam itu pun sangat efektif. Terlihat dari hasil karya anak-anak yang cukup banyak dan bervariatif. Terlihat dari hasil karya mereka yang cukup banyak, ada yang membuat cincin, gelang, kalung, dan aksesoris lainnya. Pelatihan ini tidak hanya berfokus mengembangkan keterampilan anak dalam hal meronce, tetapi juga melatih motorik mereka agar mudah fokus terhadap apa yang sedang dikerjakan. 

Setelah dilakukan pelatihan meronce, anak-anak diajak untuk bermain tebak-tebakan hewan. Hal ini juga melatih kemampuan berpikir kritis pada anak. Karena anak-anak akan fokus memikirkan hal yang logis. Pelatihan kerajinan meronce ini pun ditutup dengan pemberian hadiah kepada anak-anak yang dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat. 

Meski pelatihan meronce ini masih jauh dari kata sempurna, namun kelancaran pelatihan in tidak luput dari dukungan banyak pihak termasuk orang tua, pengurus/pengasuh panti, dosen pengampu mata kuliah strategi dan metode pendidikan masyarakat UNSIKA, juga teman-teman kelompok 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun