Mohon tunggu...
V Vendetta
V Vendetta Mohon Tunggu... -

politics without tricks

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari film The Hobbit: The Unexpected Journey, untuk memperingati HUT Rep. Indonesia ke-69

15 Agustus 2014   21:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:27 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikut ini saya kasih petuah dari Gandalf dalam film The Hobbit: The Unexpected Journey. Beliau adalah legenda dalam dongeng The Hobbit. Semoga petuah ini bisa kita refleksikan untuk memaknai kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan ini.

"Saruman believes it is only great power that can hold evil in check, but that is not what I have found. I found it is the small everyday deeds of ordinary folk that keep the darkness at bay. Small acts of kindness and love. Why Bilbo Baggins? I don't know. Perhaps because I am afraid, and he gives me courage."

Translate: "Saruman percaya bahwa hanya kekuatan besar yang dapat menjauhkan kejahatan, tapi bukan itu yang kutemukan. Aku menyadari bahwa hal-hal kecil yang dilakukan setiap hari oleh orang biasa yang menjauhkan kita dari kejahatan. Tindakan-tindakan kecil yang didasarkan pada kebaikan dan kasih. Kenapa Bilbo Baggins? Saya tidak tahu. Mungkin karena ketika saya takut, dia yang memberi saya kekuatan." Saya coba menafsirkan kalimat dari Gandalf tersebut dalam konteks kemerdekaan bangsa Indonesia: Beberapa tahun terakhir negara ini mulai bermunculan pemimpin yang keliatan bekerja untuk rakyat dan diliput luas oleh media, dimulai dari kehadiran Sri Mulyani dan Dahlan Iskan dengan kemampuannya membenahi manajemen korporasi negara, kemudian muncul Jokowi-Ahok di Jakarta, Tri Risma di Surabaya, Ridwan Kamil di Bandung, Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, dan baru-baru ini Bima Arya di Kota Bogor serta beberapa lagi pemimpin daerah yang membenahi birokrasi daerah dan membangun daerah sesuai kebutuhan rakyatnya. Tapi saya liat2 nih, kebanyakan masyarakat seperti hanya diam dan menunggu untuk menikmati hasil kerja mereka atau sekedar komen2 doang di media sosial baik itu kritik dan dukungan. Alhasil kerja mereka seperti tidak berdampak banyak bagi perubahan bangsa ini. Contoh paling saya rasain di Jakarta, Jokowi Ahok sudah melakukan banyak program seperti pengerukan sungai2 yang sudah puluhan tahun dibiarkan pemerintahan sebelumnya, sekarang masih terus berlangsung karena sampah gak pernah habis karena masih banyak yang buang sampah di sungai. Macet masih terasa sangat menyesakkan, bukan karena lamanya di jalan tapi ketidaktertiban para pengendara. Mobil dan motor berebut masuk jalur busway, padahal fasilitas itu udah disediain pemprov supaya jalur public transport steril dan yg penumpangnya tidak merasakan macet. Belum lagi yg hobi berhenti di zebra cross pas lampu merah, jadi bikin penyebrang jalan susah nyebrang. Ada pula kelakuan orang2 "kecil" yg tinggal di bantaran sungai dan rel kereta. Udah disediain rusun pada gak mau pindah. Kemarin awal Agustus banjir di Jaksel dan Jakpus juga karena perilaku mereka yg membobol penahan air sungai supaya pemukiman mereka di bantaran kali gak kebanjiran, alhasil pengguna jalan yang kebanjiran. Contoh lain, rusaknya Taman Bungkul di Surabaya beberapa waktu lalu karena diinjekin warga yg berebutan es krim, padahal Bu Risma udah kerja keras bikin itu jadi bagus. Masih banyak lagi contoh dimana kita sebagai rakyat yang justru gak mendukung perubahan, seperti masih nyogok pas bikin SIM, nyogok buat masukin anak ke SMP-SMA favorit, nyogok buat jadi PNS/TNI/Polri, dan lain-lain.

Kembali ke kalimat Gandalf di atas, benar kata Gandalf, kalo hal-hal kecil yang dilakukan setiap hari oleh orang biasa yang menjauhkan kita dari kejahatan. Tindakan-tindakan kecil yang didasarkan pada kebaikan dan kasih. Kekuasaan para pemimpin untuk mengubah nasib bangsa ini tidak seberapa berpengaruh jika rakyatnya yang gak mau berubah. Percuma ganti Presiden 10 kali kalo kita tidak memulai dari hal kecil dilakukan setiap hari. Karena kebaikan yang dilakukan walaupun kecil akan cepat menular dan menyebar ke orang lain hingga pada akhirnya seluruh rakyat berbuat baik untuk bangsa dan negara. Kalian pasti sering berada pada posisi bimbang, tetap di jalur kebenaran atau keluar jalur biar cepet. Contoh, bawa motor naik ke atas trotoar atau masuk jalur busway ketika macet parah di siang bolong yg panas. Hal-hal kecil seperti itu yg jika terus terpelihara akan menjadi budaya dan gak membawa perubahan untuk bangsa ini. Mudah2an untuk mengisi kemerdekaan ini agan-agan dapat memulai dari hal kecil. Kita hanya orang kecil yg gak punya kuasa dan kekuatan seperti Jokowi-Ahok, tapi kita bisa jadi Hobbit lincah seperti Bilbo Baggins yang semangat menjalani petualangan untuk membantu orang lain dan membantu bangsa ini ke arah yang lebih baik. Satu kebaikan sehari, akan menular dan menyebar menjadi banyak kebaikan bagi seluruh bangsa dan negara.
14080866872027704287
14080866872027704287
Merdeka! Semoga lomba makan kerupuknya sukses...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun