Mohon tunggu...
veli
veli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

halo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Remaja Rawan Mengalami Gangguan Mental Akibat Perkembangan IPTEK

22 Maret 2023   17:24 Diperbarui: 22 Maret 2023   17:35 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

lebih cenderung ingin menampilkan kesuksesan dibandingkan harus jujur apa adanya

dirinya

Media sosial pun seakan menjadi wadah bagi penggunanya untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan aktivitas kesehariannya. Ini pasti membuat pengguna lain iri. Kecemburuan ini dapat menyebabkan gangguan jiwa pada penggunanya berupa depresi. Banyak penggunanya yang depresi, depresi bahkan memutuskan untuk bunuh diri karena dipermalukan oleh pengguna lain di jejaring sosial.

Hal lain, depresi juga dipicu oleh kegagalan keintiman dengan lawan jenis. Pengguna ingin menunjukkan pencapaian daripada jujur tentang siapa mereka. Efek lain dari kecemasan dan depresi adalah aktivitas kriminal. Seseorang yang tidak bertanggung jawab menggunakan media sosial sebagai alat untuk menyembunyikan identitas aslinya. Mereka menggunakan media sosial untuk berbagai kegiatan kriminal seperti cyberbullying, perdagangan manusia, penipuan dan perdagangan obat-obatan terlarang.

Ada beberapa langkah dalam penanggulan akibat kecanduan media sosial, sebagai berikut:

1. Batasi penggunaan media sosial Untuk mengatasi kecanduan media sosial, sebaiknya pengguna membatasi waktu yang mereka habiskan untuk bermain media sosial setiap harinya, menggunakan jam alarm atau stopwatch untuk memantau penggunaan media sosial. Jika pengguna media sosial membiasakan diri untuk membatasi penggunaan media sosial, pengguna dapat mencegah diri mereka sendiri untuk tidak kecanduan media sosial. Kemudian langsung berinteraksi dengan orang lain, mis. misalnya keluarga atau teman.

2. Mencari informasi selain media sosial Media sosial juga digunakan untuk mencari informasi. Jika menggunakan media sosial untuk tujuan ini, ganti mencari informasi di media sosial dengan membaca koran atau menonton berita di TV.

3. Mencari tindakan positif Untuk membatasi penggunaan media sosial, pengguna harus mencari tindakan positif. Semakin sibuk seseorang, semakin sedikit seseorang menggunakan media sosial. Kontrol penggunaan media sosial dengan berolahraga atau menghabiskan waktu bersama keluarga. Tingkatkan aktivitas yang menenangkan tubuh dan pikiran, meditasi, olahraga, menghirup udara segar atau melakukan aktivitas di luar rumah.

4. Penggunaan Media Sosial Secara Cerdas Membatasi penggunaan media sosial bukan berarti melakukan aktivitas negatif melalui media sosial. Pasti ada manfaat menggunakan media sosial jika Anda menggunakan media sosial dengan bijak.

5. Lepas dan Hapus Opsi ini digunakan ketika seseorang benar-benar ingin melepas penggunaan media sosial. Hapus aplikasi dari ponsel Anda, jangan beli paket data atau sambungkan ke jaringan Wi-Fi untuk mengubah intensitas penggunaan media sosial Anda.

Kita sebagai remaja harus bersiap menghadapai perkembangan IPTEK, tetapi kita mengiuti Perkembangan IPTEK tersebut dengan hati-hati dan tidak berlebihan, sehingga kita tidak ketinggalan dan dapat mengikuti arus nya dengan baik, pergunakanlah IPTEK dengan bijak dan untuk hal-hal yang positif sehingga akan memberi dampak positif pula untuk diri sendiri, Jangan lupa untuk tetap jaga kesehatan fisik dan mental kita.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun