Mohon tunggu...
Alveus Crisbianto
Alveus Crisbianto Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Sederhana itu menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangisan Awan Bumi Katulistiwa Pontianak

21 Januari 2016   06:58 Diperbarui: 21 Januari 2016   08:04 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambat : Dokumen pribadi"][/caption]Pontianak...

Kota dengan ribuan derajat celcius

Kota garis khayal terbentang

Kota yang selalu berkeringat

 

Mentari menusuk kulit

Buat tetesan peluh menguap

Rasa tak tahan dengan sengatnya

Ketika mentari mulai beradu di ubun ubun kota

 

Ketika sang fajar mulai lelah

Kini tiba jatuh diperaduan

Senja sore hari siap menjemput

Tuk benamkan sang raja siang

 

Tetes demi tetes tangisan awan

Basahi dan redam sengat sang raja siang

Sejuknya dinginkan setiap insan

Memeluk kulit yang lebam

 

Pontianak.....

Kotamu tlah mendingan

Panasmu tlah terbekukan

Dengan tetesan hujan setiap senja mulai datang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun