Mohon tunggu...
Vetiana Halim
Vetiana Halim Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dengan 4 anak

Ibu Rumah Tangga yang berharap komdisi negeri ini menjadi Berkah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemberdayaan yang Memperdayai

21 Juli 2024   22:13 Diperbarui: 21 Juli 2024   22:30 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberdayaan Yang Memperdayai
Oleh Vetiana Halim

Perempuan merupakan sosok yang menarik untuk dibicarakan. Setiap jaman, mengakui bahwa perempuan mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan.

Tak terlepas saat ini, perempuan dinilai mempunyai peranan penting, dalam memajukan provinsi Jawa Barat. Demikian ungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar,Siska Gerfianti, saat bertemu Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK)Jawa Barat, Amanda Soemedi. Untuk itu, akan diluncurkan program vokasional perempuan Jawa Barat

Vokasional Sekolah Perumpuan ini diharapkan akan membuat perempuan menjadi lebih maju. Meskipun program ini bukanlah program baru. Namun, lanjutan dari program-program sebelumnya yang melibatkan perempuan sebagai penggerak ekonomi di Jawa Barat, khususnya.

Dalam paradigma hari ini, kemajuan diidentikan sebagai mesin pencetak uang. Perempuan dianggap produktif dan berperan dalam pembangunan jika  dapat menghasilkan uang dari pada melahirkan generasi unggul yang berprestasi dan berahlak mulia.

Ekonomi (baca: uang) selalu menjadi indikator kemajuan. Sehingga kata pemberdayaan perempuan, identik dengan pencetak uang atas nama kemajuan secara ekonpmi. Akibatnya, banyak perempuan yang relaeninggalkan tugas utamanya sebagai istri, pengatur rumah tangga dan pendidik anak.

Tak heran banyak perempuan yang "berdaya" namun banyak pula anak-anak yang tidak terdidik dan tingkat perceraian yang tinggi. Jumlah kenakalan anak meningkat disedtai tingginya kasus gugat cerai di pengadilan agama.

Pemberdayaan perempuan akhirmya malah memperdayai  perempuan dengan iming-iming "kemajuan". Akhirnya perempuan menjadi "tumbal" pemangunan yang berlandaskan kepada materialisme.

Allah telah memberikan tuntunan kepada kita, bahwa tugas manusia (termasuk perempuan) di dunia adalah sebagai hambaNya, taat kepada aturan yang telah ditetaplan Al Khaliq Al Mudhabir.

Allah memerintahkan perempuan untuk menuntut Ilmu, dan pemerintah berkewajiban menyediakan sarananya.

Namun, perempuan mempunyai tugas mulia dengan mendidik anak-anak untuk menjadi generasi unggul yang akan mengisi peradaban. Bukan sebagai mesin pencetak uang!

Selain mendidik anak, perempuan juga mempunyai tugas untuk berdakwah dan memastikan Hukum Allah tegak di muka bumi. Maka tak heran jika para muslimah selain unggul dalam melahirkan generasi rabbani, mereka pun adalah para politisi ulung.

Dan sejarah mencatat banyak politisi perempuan. Dari bunda Aisyah binti Abu Bakar Hingga Cut Nyak Dien di Indonesia. Mereka para perempuan yang bersekolah untuk menjadi hamba Allah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun