Mohon tunggu...
Vethria Rahmi
Vethria Rahmi Mohon Tunggu... Penulis - Pranata Humas Ahli Muda Kanwil Kemenag Riau

Thalabul Ilmi yang tak berhenti belajar

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Esai Masjid Lewah Terbaik Nasional Sesuai Al Quran?

30 April 2020   23:52 Diperbarui: 1 Mei 2020   00:44 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Hal yang tak kalah mencengangkan adalah pada interiornya terkesan glamor.  Selain dihiasi dengan berbagai kaligrafi juga dihiasi lampu gantung seberat 2 ton. Lampu itu dilengkapi plat kuningan dari Italia. Batu Oksi dari Jawa Timur, batu Akik dari Kalimantan dan Turki, batu Cris Topas dari Jawa Barat, dan Kalimaya dari Banten. Kaca Lampu Gold Spektrum dari Amerika. Sedangkan di bagian tengah ada perisai Muslim dan bagian pinggirnya ada rantai yang menyiratkan persatuan umat Islam. Kemudian ada 8 bilah pedang Sabililah Khaidir Ali, 16 busur panah Syaidina Ali bin Abi Thalib dan 8 tombak Abu bakar Ash-Siddiq. Tidak hanya itu, masjid ini juga dilengkapi dengan bunga kusuma lambang kejayaan Islam dan dikelilingi surat Al-Fatihah, surat Al-Kafirun, surat An-naas, serta 99 Asmaul Husna.

Apa saja fasilitas yang ada dalam masjid itu?. Jangan ditanya paripurnanya. Sayangnya, MCK dan tempat wudhu yang mewah itu tak cukup bersih lagi, saat tahun lalu kukunjungi. 

Perpustakaan digital dan manual pun menjadi kurang ditangani dengan profesional. TV madani dan Radio daerah semakin menurun kualitasnya. Begitu juga poliklinik dan aula serba guna, toserba, dan ruangan belajar yang dilengkapi akses internet semuanya seakan pengelolaannya kekurangan anggaran.


Pengelolaan masjid kebanggaan itu tidak seperti pertama diresmikan mantan Bupati Rokan Hulu, Drs. H. Achmad, Msi. Dialah penggagasnya dan mengelola kegiatan masjid menjadi percontohan nasional. Bahkan turut hadir da'i sejuta umat, KH. Zainuddin, MZ saat peresmian itu.  


Ironisnya, masjid yang memiliki 3000 pegawai ini  sekarang kurang diberdayakan maksimal, karena kekurangan anggaran. Walaupun setiap malam kamis masih diadakan kajian. Buka puasa bersama setiap Senin dan Kamis. I'tikaf bersama juga dilaksanakan sekali dalam sebulan,  serta peringatan hari besar Islam. Misalnya saat bulan Ramadan ini disediakan sahur untuk 500 orang setiap harinya.

Dialog Tak Terlupakan Dengan Sufi


Hal yang tak terlupakan adalah saat kuberdialog dengan salah seorang jemaah masjid ini. Sayangnya aku lupa namanya. Namun yang pasti di Rohul ini banyak surau-surau suluk, sehingga dikenal "Negeri Seribu Suluk". Artinya nuansa sufisme di Kabupaten ini begitu kental.


Aku pernah bertanya tentang makna suluk itu apa. Menurut pak Zaki sebut saja namanya demikian, suluk itu menempuh jalan spiritual untuk menuju Allah.


"Bersuluk termasuk berhasrat mengenal diri, memahami esensi kehidupan, pencarian tuhan dan pencarian kebenaran sejati", paparnya.


Sontak saja aku mengkernyitkan dahi. "Pencarian tuhan?,  bagaimana caranya kita mencari tuhan yang notabene sebagai sesuatu yang diyakini, dipuja dan disembah oleh manusia sebagai yang maha kuasa?", batinku menelisik. Aku meminta klarifikasi padanya, apakah Tuhan itu sesuatu yang mengacu pada zat atau sesuatu yang mengacu pada ilmu tentang keyakinan?.


Menurutnya, pertanyaan aku itu sama dengan pertanyaan bersuluk. Karena pertanyaan itu mencari kebenaran sejati. "Berarti bersuluk ini sama dengan berfilsafat dong, pak", selaku. Tapi bapak tersebut cuma diam saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun