Mohon tunggu...
Vester Cobain
Vester Cobain Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang dengan bising inspirasi isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Belakangan ini... (saat ucapan syukur menjadi pilihan yang sulit)

10 April 2010   13:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:52 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

kini aku bersyukur pada TUHAN, karena aku jadi saksi pertama
saksi pertama-tama bagi diriku yang mengalami hal yang tidak ku sukai
karena belum tentu orang lain mengerti bahwa ini berat bagiku

kini aku bersyukur pada TUHAN, karena aku jadi saksi pertama
saksi pertama-tama bagi diriku yang mengalami hal yang tidak ku sukai
karena akan datang masanya aku akan mengerti rencana-Nya

kini aku bersyukur pada TUHAN, karena aku jadi saksi pertama
saksi pertama-tama bagi diriku yang mengalami hal yang tidak ku sukai
karena akan datang masanya aku dapat menguatkan orang lain yang mengalami hal yang serupa

ya...! karena Tuhan sudah mempersiapkan ku
dalam rangkaian kemalangan, kesedihan dan duka
yang pernah kualami,
dan bukan tidak mungkin akan terjadi lagi di kemudian hari
tapi inilah rangkaian peristiwa pembelajaran bagiku,
agar di kemudian hari aku dapat berbagi,
berbagi suatu pembelajaran berharga tentang pengharapan
pengharapan akan hari esok dalam tangan ALLAH ku yang berkuasa

tapi hal ini tidak bisa ku sampaikan kepada teman-teman ku
karena kalimat "how could this happen to me? " ini menerjang mereka begitu keras
hanyalah sebuah kalimat klise yang kukatakan kepada mereka (sembari ku imani dalam hati)

"Mengucap syukurlah dalam segala hal"

sebuah kalimat klise yang mengandung banyak kekuatan,
banyak kekuatan ketika kita mengucapkannya,
ucapan yang tidak akan pernah sia-sia,

karena tidak ada yang sia-sia bagi yang berharap pada ALLAH .

GOD bless you all

Vester Cobain
"yang masih belajar mengucap syukur"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun