Dari Warung ke Warung
Hitam mengalir abadi
Asap mengepul imaji
Kaki juang telah lelah
Tembakau buahi sukma
Kayu-kayu mendampingi
Mulut-mulut bergembira
Yang tiada menjadi ada
Yang ada menjadi tiada
Kemarilah, sebentar lagi
pertunjukan akan dimulai
Debu datang membawa mesra
Embun pasrah di balik kursi
Benci merayu di kamar itu
Tempias lampu menembus hati
Adakah manusia hidup sunyi
Sedangkan Tuhan ada di sini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI