Mohon tunggu...
Abdi Galih Firmansyah
Abdi Galih Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Menebar benih kebaikan, menyemai bunga peradaban, panen kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merokok, Perlukah Ada Manajemen?

23 Maret 2022   20:28 Diperbarui: 23 Maret 2022   20:33 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu yang ketiga, Harus ada keinginan untuk mengurangi merokok, kalau bisa berhenti merokok.

Mengapa demikian, untuk me-manage kebiasaan merokok se-sistematis apapun itu tidak bisa dipungkiri bahwasanya mbleset (kegagalan) itu pasti ada. Mungkin dari perencanaan awal me-manage rokok dengan mengambil  15% dari penghasilan selama satu bulan dan dengan membatasi berapa kali jatah ngopi dalam satu minggu serta mempertimbangkan tingkat ketahanan emosional kita tidak dapat dipungkiri kenyataan yang terjadi malah sebaliknya, bisa jadi jatah rokok yang kita rencanakan awal 15% mendadak meningkat jadi 40 %, begitu pula kedua aspek yang lain itu. Maka dari itu, harus ada dorongan dari pribadi masing-masing perokok untuk mengurangi rokok secara berkala lebih-lebih berhenti merokok agar meskipun kegagalan manajemen itu terjadi kita dapat mengimbangi-nya dengan yang sedemikian itu. Toh, demi kesehatan kita ke depannya juga. 

Sekian dari saya. Semoga ada guna dan manfaatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun