Masihkah mengeras karat
Dimana kelembutan itu
Engkau ataukah aku
Sampai kapan belenggu hina mengikat-ikat hingga kalut
Sampai kapan HP mu mengikis air mata akut
Untuk apa modern jika sederhana masih indah
Kenapa takut primitif jika mewah membutakan mata
Sampai kapan?
Bertahun lamanya kita berpisah dari taman kekawanan
Sampai tuhan pun pertemukan, kau tetap saja...
Dendam damai melilit sukma, hingga..
hening, sepi, bosan, membunuh jiwaÂ
yang kuharap dapat melihat pelangi indah dari sinar matamu
Berangus arang yang pitam membutakan nurani-mu
Asap rokok merasuk otak keluarkan kecamuk, kubiarkan perlahan mengepul lorong gendang pendengaran.
Tetap saja kau bagaikan pejabat yang tertawa pingkal melihat korban kesenjangan.
Asap rokok merasuk hati mengangkut kecemasan, kau malah terus-terusan menggebu ketagihan
Singkirkan HP mahalmu!
Tancapkan hatimu!
Buka jiwarasamu!
Semoga kau bersih hati!
Semoga wangi murni!
Dan...
Semoga tuhan memberkati!
Mojokerto, 29-Desember-2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H