Mohon tunggu...
Abdi Galih Firmansyah
Abdi Galih Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang

Menebar benih kebaikan, menyemai bunga peradaban, panen kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembali Murni

11 November 2021   00:35 Diperbarui: 26 November 2021   15:20 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak lelahkah kau... 

Tak jenuhkah kau...

Tak bosankah kau...

Ku tahu kau muak akan hal itu

Pengembaraan yang kau impikan 

Benar benar menjadi mimpi

Karya cipta yang kau bayangkan

Benar benar menjadi bayangan

Belaka...

Mata hati, getar jiwa rindu dirimu

Yang dulu...

Semangat juang, makrifat

telah hilang jauh

Kobaran api di mata

Tertutup ruang kosong yang pongah

Kau tahu itu...

Kau faham itu... 

Kau sadar itu... 

Kau datang tiba-tiba 

pria asal banyuwangi, dari sudut wajah-nya

Tatapmu menggetarkan seluruh jiwa 

makrifat yang dulu hilang

Kini mendadak dekat 

Darah juang yang dulu kering

Kini deras tanpa henti

Kau mengangkatku  

Kau dobrak hatiku 

Kau seret aku secara kasar

Dari ruang sempit yang menyesakkan dada

Terima kasih telah datang

ku yakin mimpiku  tak akan jadi mimpi

Malang, 11-November-2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun