Malam fals
Oleh: Abdi Galih Firmansyah
Â
senandung cerita menuang padu di tengah angkringan merjosari
berbatang rokok, cecangkir kopi, tawa mereka mendominasiÂ
walau tak baik-baik saja hari ini.
mahasiswa lama dengan asyik kuasai dunia kopi.
aku hanyalah pejalan mamangÂ
aku sang pengembara bingung di gemerlap Malang
Cepatlah besar Matahariku, menangis yang keras janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia, buah hatiku, Doa kami di nadimuÂ
bung Iwan berduet asyik  malam itu
Puing, Willy, Jendela kelas satu
kita mainkan satu persatu
walau tanpa Satu-satu?
kemarilah bung, dendangkan gitarmu
nyanyikan Temanku punya Kawan
karna ku ingin sekali punya kawan
sempat kecewa di tengah tol otoriteri
jiwaku kiranya sudah tak  survive lagi
benar benar terhenti...
hingga saat sahabat datang,
teman merangkul tenang,
orang tua menatap senang,
Bung Iwan tetap lantang :
Jangan sesali semua sudah terjadi, suka dan duka tergantung engkau sendiri
Waspadalah selalu dalam menjalani,tetap gagah berdiri lewati badai sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H