Tinjulah congkaknya dunia, buah hatiku, Doa kami di nadimuÂ
bung Iwan berduet asyik  malam itu
Puing, Willy, Jendela kelas satu
kita mainkan satu persatu
walau tanpa Satu-satu?
kemarilah bung, dendangkan gitarmu
nyanyikan Temanku punya Kawan
karna ku ingin sekali punya kawan
sempat kecewa di tengah tol otoriteri
jiwaku kiranya sudah tak  survive lagi
benar benar terhenti...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!