Al-Qur'an merupakan salah satu kitab suci samawi teruntuk umat islam khususnya, yang dijamin ke-otentikan-NYA sampai hari akhir kelak. Satu satunya warisan yang berharga dari Rasulullah SAW yang ditinggalkan untuk umatnya sebagai pegangan hidup agar selamat di Dunia Fana' sampai Akhirat Baqo' kelak. Awal awal Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi SAW Â lewat perantara malaikat Jibril tidak langsung serta merta dibukukan lengkap urut dan sistematis, melainkan hanya didawuhkan kepada sanak famili, dan sahabat sahabatnya saja, dan saking mantepnya, sahabat pun hafal dengan apa apa yang dituturkan oleh nabi SAW.Â
Perlu diketahui bahwasanya bangsa arab zaman dahulu sangat gemar dengan yang namanya sastra khususnya dunia kepenyairan, sekaligus kemampuan hafalan mereka juga kuat sekali. Lalu pada era kepemimpinan khalifah jatuh di tangan Abu-bakar As-Shiddiq, banyak umat islam yang terjerumus pada kemurtadan sehingga sahabat Abu-bakar pun memutuskan untuk memerangi mereka yang murtad (perang Yamamah).Â
Di dalam peperangan Yamamah tersebut, terdapat 70 sahabat penghafal Al-qur'an yang gugur dalam medan peperangan, sehingga sahabat Umar bin Khattab mengusulkan agar Al-Quir'an itu dibukukan. Usulan tersebut pun ditanggapi oleh Abu-Bakar dengan memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan ayat ayat Al-Qur'an yang berceceran (Ada yang ditulis diatas batu, pelepah kurma) juga dengan bantuan para Hafidz yang masih ada. Sehingga Zaid pun mengumpulkan semua ayat dan terakhir surah At-taubah yang ia peroleh dari Abu Huzaimah Al-Anshari yang tidak ia dapatkan dari seluruh sahabat yang lain. Nah... baru pada era sahabat Utsman, Al-Qur'an dibukukan dalam satu mushaf utuh.
Ngomong ngomong tentang menghafal Al-Qur'an, saya ada beberapa tips buat temen temen yang kiranya agak kesulitan menghafal hafalan baru, lebih lebih menjaga hafalan yang lama.Â
yang pertama, dalam membaca Al-Qur'an, kaidah Tajwid, Fashohah, dan Makhorijul huruf  tepat.Â
Banyak saya temukan diantara temen temen penghafal Al-qur'an yang bacaannya belum sesuai kaidah tajwid, sehingga agak sulit bagi mereka untuk mengingat kuat hafalan yang baru. Karena bagi saya pribadi, kesesuaian tajwid, Makhorijul huruf, dan Fashohah adalah instrumen penting yang harus dikuasai, sebagai bentuk titenan(dalam bahasa jawa)Â agar menguat di dalam ingatan.
Kedua, Kalian harus tahu arti setiap ayat yang kalian baca.Â
Ketika kita membaca kalimat kalimat bahasa asing agar kita hafal maka kita harus tahu arti dari kalimat itu apa. contoh, kalimat What are you doing? artinya adalah kamu sedang ngapain?. Kita sama sekali tidak pernah menyengaja menghafal kalimat itu, tetapi kita tahu arti kallimat itu. Maka secara tidak sadar kita hafal dan paham kalimat itu.
Ketiga, Bacalah ayat itu berulang ulang.Â
Salah satu metode yang sudah populer dalam menghafal Al-qur'an adalah dengan At-takriir (mashdar dari kata Karroro-Yukarriru)Â yang artinya mengulang ulang. Karena Al-qur'an menggunakan bahasa Arab, dan bahasa arab merupakan bahasa asing bagi kita, oleh karena itu, untuk memperkuat hafalan perlu kiranya untuk mengulang ulang ayat Al-qur'an yang kita baca.
Keempat, janganlah kalian tergesa gesa dalam menghafal.