Keputusan untuk keluar dari BRI juga mencerminkan kesadaran Italia terhadap dinamika internal Uni Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir, Uni Eropa telah mengadopsi pendekatan yang lebih skeptis terhadap Tiongkok, mengingat kekhawatiran terkait keamanan teknologi, transfer teknologi ilegal, dan persaingan perdagangan yang tidak adil. Dengan menarik diri dari BRI, Italia memperkuat posisi koherensinya dalam kebijakan Uni Eropa terhadap Tiongkok. Langkah ini memungkinkan Italia untuk meningkatkan pengaruhnya dalam diskusi di Brussels, terutama menjelang KTT G7 yang akan diselenggarakannya.Â
Sebagai tuan rumah KTT G7, Italia membutuhkan dukungan dari negara-negara anggota Uni Eropa untuk menghadapi berbagai tantangan strategis yang sedang mendesak. Isu-isu seperti migrasi, ketahanan energi, dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi menjadi prioritas utama dalam agenda pemerintahan Meloni. Dengan memperkuat hubungan dengan Uni Eropa dan negara-negara Barat lainnya, Italia meningkatkan kemampuannya untuk membangun konsensus dalam menangani isu-isu tersebut.
Langkah ini juga memperkuat narasi bahwa Italia sedang mengambil pendekatan yang lebih proaktif dalam kebijakan luar negerinya. Penarikan dari BRI memperkuat posisi Italia sebagai pemain utama yang membangun kebijakan kolektif Uni Eropa yang lebih tegas terhadap Tiongkok. Selain itu, langkah ini menegaskan kembali pentingnya keamanan ekonomi dan kedaulatan teknologi, yang menjadi perhatian utama negara-negara Barat di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.
Secara keseluruhan, keputusan Italia untuk meninggalkan BRI mengirimkan pesan yang jelas di tingkat internasional. Hal ini menunjukkan bahwa Italia berkomitmen untuk mendukung strategi transatlantik dalam menghadapi pengaruh Tiongkok yang semakin besar. Langkah ini juga memperlihatkan kemampuan Italia untuk memprioritaskan kepentingan strategisnya dalam aliansi Barat sambil tetap memanfaatkan peluang untuk memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan Uni Eropa. Keputusan ini bukan hanya sekadar pergeseran dalam hubungan bilateral dengan Tiongkok tetapi juga sebuah pernyataan strategis dalam lanskap geopolitik global yang sedang berubah.
Salah satu pesan utama dari keputusan ini adalah penegasan kembali keselarasan Italia dengan blok transatlantik, yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat telah mendorong mitra-mitranya untuk mengambil langkah yang lebih tegas terhadap Tiongkok, terutama terkait isu keamanan ekonomi, transfer teknologi, dan ketergantungan rantai pasokan global. Keputusan Italia untuk keluar dari BRI memperkuat narasi yang diusung oleh Washington tentang pentingnya diversifikasi rantai pasokan global untuk mengurangi ketergantungan pada Tiongkok, terutama dalam sektor-sektor strategis seperti teknologi dan manufaktur.
Langkah ini juga memberikan sinyal kepada sekutu-sekutunya di NATO bahwa Italia berkomitmen untuk menjaga keamanan ekonomi sebagai bagian dari strategi aliansi transatlantik yang lebih luas. Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, Italia memanfaatkan momen ini untuk memperkuat hubungannya dengan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya yang juga semakin skeptis terhadap pengaruh Tiongkok.
REFERENSI
KEPENTINGAN ITALIA MENGAKHIRI PROYEK BELT ROAD INITIATIVE DENGAN TIONGKOK TAHUN 2023. Muhammad Dhafin, Suwarti Sari, Taufan Herdansyah Akbar. 2024. Global Insights Journal : Jurnal Mahasiswa Hubungan Internasional
Italy Withdraws from China’s Belt and Road Initiative. CSIS. 2023
https://www.csis.org/analysis/italy-withdraws-chinas-belt-and-road-initiative
Italia Akhirnya Keluar dari Program BRI China, Turuti Kemauan AS?. Ahmad Islamy Jamil. 2023