Mohon tunggu...
Versha Nur Yunita
Versha Nur Yunita Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Writer | Digital Marketer

Content Writer | Digital Marketer

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Artificial Intelligence, Sebelum Hacker, 5 Cara Manfaatkan AI untuk Bisnis

31 Januari 2020   11:00 Diperbarui: 31 Januari 2020   11:17 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Saat ini ancaman kejahatan (cybercriminal) sudah semakin terorganisir, tertarget karena penyalahgunaan teknologi canggih dari Artificial Intelligence. Para pihak yang tak bertanggung jawab melancarkan aksinya sama halnya dengan menjalankan sebuah bisnis. Hadirnya Artificial Intelligence semakin memudahkan mereka dalam meretas sistem secara otomatis hingga dapat menyebabkan kecelakaan mobil.

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah simulasi proses kecerdasan manusia pada mesin, yang terprogram dalam sebuah system komputer. Secara spesifik Aplikasi dari AI mencakup expert system, natural language processing (NLP), pengenalan ucapan (speech recognition), dan machine vision.

AI masih menjadi teknologi tercanggih pada abad ini, hingga pada akhirnya muncul tindak kejahatan yang mengancam keamanan digital, bisnis, dan politik yang mungkin hingga skala besar. Para hackers menggunakan AI karena butuh usaha yang lebih sedikit untuk mencapai hasil yang besar dalam melancarkan aksinya.

Berpikir seperti Hacker

Real-time operability menjadi tempat yang baik bagi para cybercriminals.

Tidak bisa dipungkiri bahwa AI memberikan keuntungan besar bagi hacker dalam melakukan cyberattack secara langsung. Salah satu mangsanya adalah perusahaan yang tidak membangun infrastruktur dengan tepat.

Dengan mengingat cara kerja hacker saat ini yang sudah otomatis, maka hacker beraksi dengan seminimal mungkin demi mendapatkan hasil yang besar. Adanya dukungan AI memberikan keuntungan besar bagi hacker.

Ada banyak cara bagaimana hacker memanfaatkan AI, untuk menghindari atau menggagalkan aksinya perusahaan bisa membangun pertahanan jangka pendek dengan  meningkatkan teknik polymorphic malware.

Polymorphic Malware merupakan jenis malware yang mampu mengubah ukuran dan identitas dirinya. Tujuannya adalah untuk mengelabui anti-virus yang menggunakan deteksi pattern matching.

Jika malware berbasis AI dibangun di atas fondasi yang diletakkan malware ini akan menjadi bencana besar bagi sebuah bisnis. Misalnya yang baru-baru ini viral adalah TrickBot merupakan trojan terbaru yang menyerang system perbankan terdiri dari kode jahat dan tersembunyi untuk memasuki jaringan.

Cara kerja dari TrickBot ini adalah akan menginfeksi system dan mengidentifikasi informasi untuk dicuri. Kemudian kode tersebut akan cepat berubah bentuknya didukung dengan bantuan AI sehingga sulit untuk dideteksi.

Saat ini para penjahat dunia maya menggunakan fitur keamanan mandiri dengan bantuan AI untuk melancarkan aksinya secara massal hanya dengan sekali klik saja.

Lalu bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan AI?

Bagi bisnis yang menggunakan teknologi AI untuk mengekstrak nilai dari sebuah data diprediksi akan berhasil di masa yang akan datang. Misalkan pada rumah sakit pintar, mobil pintar, transaksi kartu kredit dan lain sebagainya. Data-data konsumen yang tidak terlindungi sebagai mestinya menjadi peluang besar bagi hacker untuk dieksploitasi.

Data center, cloud, the edge dan setiap device yang perlu diamankan, seperti transaksi data. Model keamanan sebaiknya dibuat terpusat agar benar-benar efektif sehingga AI dapat meningkatkan proses tersebut. Bagaimana AI dapat menjadi teman terbaik bagi perusahaan?

  • Coba lupakan system cloud dahulu dalam beberapa menit dan pikirkan apa yang dibutuhkan untuk memproses beban kerja. Suatu bisnis perlu menggunakan keamanan data-centric yang didukung oleh jaminan kemanan informasi untuk melindungi data, sehingga perusahaan bisa terus berinovasi menggunakan AI.
  • Didorong oleh lingkungan yang bergerak cepat, harapan karyawan menjadi titik tertinggi dalam perusahaan. Dimana karyawan mengharapkan koneksivitas yang cepat tanpa adanya gangguan dalam memproses data, pada akhirnya proses tersebut digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan. AI dapat secara efisien dan aman dalam mengelola data yang terus tumbuh berkembang.
  • Sistem IT menjadi sangat kompleks saat ini, dibutuhkan pengendalian agar tetap berinovasi, staf internal menyisakan sedikit waktu untuk berinovasi.
  • Serangan malware dan ransomware yang merusak dapat mengurangi ketersediaan informasi dan menyebabkan hilangnya fungsi. Akibatnya, perusahaan harus menggunakan AI untuk menjaga data dari ancaman tersebut.
  • Dampak ekonomi akibat kejahatan dunia maya diperkirakan sebanyak $600 Miliar, menurut laporan Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada tahun 2018. Dari data tersebut perusahaan wajib memahami bagaimana bertahan dari serangan yang menggunakan perangkat IoT dan terhubung dengan AI.

Apa arti AI bagi bisnis Anda

Kontrol tata kelola data yang optimal, keamanan, dan kepemilikan memerlukan pertimbangan yang matang. Meskipun ada faktor-faktor spesifik lainnya, bisnis tetap harus memikirkan cara atau langkah dalam mengamankan informasi data yang dapat diidentifikasi secara pribadi. Solusi dari AI dapat mengubah dan membuat cloud economics lebih menarik pada data center.

Sumber: www.hpe.berca.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun