Selama IISMA, saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi banyak kota di seluruh Inggris selain Coventry, seperti Birmingham dan London, dan jika ada satu hal besar yang membedakan Coventry dari kota-kota itu, itu adalah orang-orangnya. Sejauh ini, dengan mengetahui seberapa inklusif orang-orang di kota ini, mereka cenderung lebih open-minded dan peduli satu sama lain. Sebagian besar orang ramah dan cenderung bertegur sapa setiap kali saya meninggalkan akomodasi, dan bahkan mereka sering menawarkan bantuan untuk orang-orang yang terlihat kesulitan, terutama di area kampus. Saya jarang menemukan kasus rasisme di sini. Bahkan jika adapun, banyak organisasi di Universitas Coventry yang siap membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Secara keseluruhan, selama refleksi perjalanan IISMA, jelas bahwa program IISMA di Coventry University tidak hanya memperluas wawasan pendidikan kami sebagai awardees, tetapi juga meninggalkan pengalaman dan pemahaman keberagaman budaya yang tak terlupakan di kota ini. Dukungan di kampus, acara inklusif, beragam makanan, dan orang-orang yang ramah menunjukkan bahwa Coventry telah membuktikan dirinya sebagai kota paling beragam yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memulai dan meningkatkan koneksi mereka dengan orang-orang dari berbagai negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H