Mohon tunggu...
VERRY YUNITA
VERRY YUNITA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura

Menjadi lebih baik, insyaallah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abdimas Budidaya Bawang Merah Vertikultur

24 Juli 2020   15:26 Diperbarui: 24 Juli 2020   15:19 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Proses Perawatan Bamer (Bawang Merah) Vertikultur (Dokpri)

Masa pandemi Covid-19 ini pemerintah menganjurkan masyarakat untuk stay at home dan work from home untuk meminimalisir terjadinya penularan yang terjadi dan tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari virus Corona yang melanda hampir seluruh dunia ini. 

Anjuran dari pemerintah indonesia untuk tetap dirumah ini sebaiknya tetap dilakukan dengan produktif yaitu dengan bercocok tanam dirumah contohnya dengan budidaya bawang merah yang merupakan bahan yang selalu digunaan dalam setiap masakan untuk menambah cita rasa maupun aroma dari masakan. Sedangkan permasalahan umum yang biasa terjadi yaitu masyarakat tidak memiliki lahan yang cukup untuk budidaya.

LPPM Universitas Trunojoyo Madura melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abdimas) diselenggarakan di  Desa Sukomalo, Kec. Kedungpring, Kabupaaten Lamongan yang bertempat di rumah warga sekaligus anggota tim abdimas yaitu Verry Yunita, mahasiswi program studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Trunojoyo Madura. Kegiatan tersebut berupa budidaya bawang merah dengan teknik vertikultur yang memanfaatkan botol plastik bekas sebagai medianya.

Dokumentasi Proses Perawatan Bamer (Bawang Merah) Vertikultur (Dokpri)
Dokumentasi Proses Perawatan Bamer (Bawang Merah) Vertikultur (Dokpri)

Setiap unit bawang merah vertikultur ini dapat diisi 5-6 umbi bawang merah yang dimasukan pada setiap lubang (pada botol plastik bekas ukuran 1,5 liter). 

Proses perawatan dari bawang merah vertikultur ini relatif mudah hanya dengan menyiram pagi dan sore hari, penyulaman umbi bawang merah apabila umbi rusak, penambahan tanah apabila umbi bawang merah menjorok keluar, dan pemberian pestisida jika diperlukan. Proses pertumbuhan dari bawang merah ini relatif cepat dan kira-kira membutuhkan waktu sekitar 60 hari untuk mencapai masa panen.

Fathor. AS, SE., MM selaku dosen pembimbing lapang menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi solusi untuk tetap produktif selama masa pandemi Covid-19 berlangsung dan mengedukasi masyarakat mengenai produksi pangan skala rumah tangga yang dapat dilakukan dipekarangan rumah. Berikut merupakan tutorial dari budidaya bawang merah secara vertikal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun