ADA APA DENGAN GUDANG BERAS?
Ada isu-isu hangat yang berkembang akhir-akhir ini. Tak terkecuali di group para pemilik Penggilingan Padi. Yang notabene juga pemilik gudang beras hasil penggilingan. Pasca penggilingan padi rata2 pemilik gudang penggilingan ini juga pengusaha beras dimana mereka menjualnya ke pasar baik di dalam maupun luar kota. Mereka juga yang membeli gabah langsung ke petani baik yang datang sendiri ke penggilingan maupun langsung beli ke sawah.
Isu dan info yang beredar ialah gudang mereka didatangi aparat seperti Babinsa, Polri dan ada juga dr pihak TNI menurut penuturan mereka. Lalu apa yang para aparat ini lakukan. Tenang.... bukan untuk mencari riswah, ataupun melakukan penggerebekan seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Namun, melakukan pendataan stok beras di gudang masing2. Sebenarnya mereka juga sudah saling kenal karena sudah lama tinggal di daerah situ. Tapi memang sidak aparat ke gudang penggilingan ini tak lazim. Karena puluhan tahun sebelumnya tdk pernah ada sidak stok beras oleh aparat. Kecuali berhubungan dengan bisnis ataupun jual beli
Hal ini yang membuat para pengusaha agrobisnis di bidang penggilingan padi yang sebagian juga membina petani dengan Poktan dan Gapoktannya menjadi "agak risih".
Lalu bagaimana dengan penggerebekan Beras maknyus, yang dimiliki PT IBU anak perusahaan TPS. Apakah ada kaitannya?
Banyak orang bertanya-tanya kok bisa 1 orang menteri dan 2 pejabat setingkat menteri (Kapolri dan Ka.KPPU) jam 11 (tengah) malam melakukan penggerebekan ke gudang beras IBU. Dan menyita 1.161 ton beras yang ada di gudang tsb dengan dalih beras oplosan lah, beras subsidi dijual premium lah, dsb.
Apakah benar terjadi penyelewengan? Apakah benar ada kerugian negara hingga trilyunan.
Salah satu gudang PT IBU terletak di Solo Raya tepatnya Sragen. Pemain beras terutama pengepul di Solo Raya (Sragen, Klaten, Solo, Sukoharjo, dsk) kenal betul PT IBU dan beras maknyus. Perusahaan bermodal besar yang amat sangat membutuhkan sumber pasokan beras.
Di kalangan pengusaha penggilingan beras, PT IBU dikenal sebagai kompetitor berat bahkan tak jarang seolah jadi musuh bersama, tak ada yang bisa menyaingi kapital yang dimiliki PT IBU.
MAIN PROBLEM
Jika kita lihat pemasaran (Sales & Marketing) PT IBU yang amat masif dari seluruh perusahaan retail besar, menengah hingga ke warung2 kecil di ekspansi dengan masif oleh tim marketing PT IBU. Terutama produk unggulannya yang paling laris yaitu beras Maknyus (Seperti slogan pakar kuliner Pak Bondan di Televisi). Brand Maknyus ini luar biasa diterima di masyarakat.