Mohon tunggu...
Verry Hendroprasetiyo
Verry Hendroprasetiyo Mohon Tunggu... Guru - Guru

SMKN 1 Indralaya Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

23 April 2024   12:44 Diperbarui: 23 April 2024   12:44 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan akhirnya kalimat terucap dari beliau : “Verry…maka dari itu kamu harus melanjutkan sekolah (kuliah) supaya kelak mendapat pekerjaan yang mapan dan kamu tidak merasa dikucilkan dihina terus, tunjukkan bahwa kamu juga bisa hidup dan menghidupi anak orang dengan penghasilan yang mapan dengan pekerjaan yang tetap” Karena sudah sangat sering saya mendengar nasihat ini akhirnya saya tekadkan mau memenuhi permintaan ibu saya yang tidak jemu-jemu dan tidak bosan menyuruh saya kuliah. “Okelah Ma…Verry mau kuliah tapi dengan syarat tidak kuliah di Palembang dan Sumsel ini. Karena Verry sudah cukup berumur baru nak kuliah kawan-kawan ku yang memang kuliah sudah mau selesai bahkan ada yang sudah wisuda, bekerja dan punya anak, sedangkan Verry baru mau kuliah malu. 

Akhirnya ibu saya setuju yang penting saya mau melanjutkan sekolah, setelah ditanya dimana tempat kuliah yang nak dituju di Jawa, langsung saya jawab di Yogya. Ahrinya dan singkat cerita saya kuliah di STIMIK AMIKOM dan mengambil D3 Manajemen Informatika, karena tekad saya jadilah tamat D3 yng penting ijazahnya bisa digunakan untuk mencari kerja. Selama kuliah saya selalu ditertawakan kawa-kawan karena mereka sangsi apa yang sedang saya cari sudah berumur masih mau kuliah untuk apa menghabiskan waktu dan duit saja (kata kawan saya), rasanya panas juga hati mendengarnya tetapi dak apa saya anggap sebagai penyemangat/pemicu untuk berhasil dan sukses kedepannya. 

Dari tahun 2000 s.d 2023 Alhadulillah saya bisa menyelesaikan D3 saya tepat waktu setelah itu saya pulang ke Baturaja, lalu mulai mengawali profesi yang baru yaitu sebagai Tenaga Honorer Sekolah di SMPN 8 OKU (staf TU) dan di SMPN 23 OKU (guru TIK). Jadi dengan keadaan saya yang tidak kuliah dan tidak ada pekerjaan yang tetap serta mapan yang menjadi faktor pemicu peristiwa negatif ini bagi saya tapi merupakan tonggak dari kebangkitan dan kesuksesan di masa depan. 2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut? Yang terlibat di peristiwa positif : ibu dan bapak saya, kakak dan adik-adik saya dan keluarga dan teman cewek saya (istri), sedangkan pada peristiwa negatif : ibu dan bapak saya, kakak dan adik saya, keluarga besar dan teman-teman saya. 3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu) Emosi merupakan perasaan manusiwi yang dimiliki setiap manusia baik peristiwa yang negatif maupun peristiwa positif. Terutama peristiwa negatif terasa sangat emosi dan ingin menunjukkan kepada siapa siapa yang menghina saya saat dulu baik itu yang masih ada hubungan keluarga ataupun teman-teman saya, tapi untuk ap aitu semua yang penting sekarang ini keadaan saya 4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang? Maaf bagi saya peristiwa-peristiwa yang signifikan dan penting itu ketika kita sudah tamat sekolah (SD, SMP dan SMA) disaat itulah biasanya peristiwa baik yang positif dan negatif bisa lengkap dan komplit dan lebih dahsyat 5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya? 

Dari kegiatan trapesium usia dan rodaemosi Plutchik,saya memperoleh pelajaran hidup yang penting bahwa empati dan pengelolaan emosi sebagai guru terhadap peserta didik saya. Dan saya selalu memberi masukkan atau nasihat kepada peserta didik bahwasannya hidup ini penuh perjuangan kalau mau maju dan sukses harus berjuang dengan tekad bulat serta tidak mudah menyerah untuk meraih cita-cita bahkan mimpi sekalipun bis akita wujudkan denga nada semangat serta usaha kita bersungguh-sungguh untuk meraihnya dengan keadaan apapun. 

Kunci keberhasilan tentunya sabar, iklas dan berusaha sungguh-sungguh meraih cita-cita bahkan meraih mimpi. 6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang guru, dalam 1 atau2 kalimat menggunakan kata-kata: “guru”, “murid”, “belajar”, “makna”, “peran”? 1). 

Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya? Nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya adalah nilai nilai kepemimpinan, empati, kolaborasi, inovasi, dan kreatif. Membantu menggerakkan murid,rekan guru,dan komunitas sekolah saya. 2). Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan kerja, dan komunitas sekolah saya? 

Sebagai guru dalam pembelajaran selalu mengedepankan dan memahami karakter murid serta menanamkan budi pekerti yang baik dalam mengarahkan murid agar bisa mengembangkan potensi dalam dirinya sesuai dengan minat dan bakatnya. Sebagai guru (rekan sejawat) selalu berdiskusi dan sharing dengan rekan sejawat membahas media atau model pembelajaran dikelas yang disesuaikan dengan karakter anak agar proses belajar mengajar baik dikelas maupun di luar kelas bisa menyenangkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun