Mohon tunggu...
Veronika Rosana
Veronika Rosana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Nama saya Veronika Rosana biasa dipanggil Oca. Saya lahir di Malang 2 Mei 2002. Namun, saya bertumbuh kembang di Tangerang. Saat ini saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Negeri Malang dan menempuh semester 5. Kegemaraan aktivitas saya adalah bersih-bersih. Hobi saya mendengarkan lagu, benyanyi, olahraga badminton, dan berenang. Namun, fun factnya sesukanya saya berenang tinggi saya hanya 155cm.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Di Era Industri 4.0 Setelah Lulus Kuliah, Jadi Budak Korporat atau Buka Usaha Merakyat?

24 September 2023   10:56 Diperbarui: 24 September 2023   11:05 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pandangan masyarakat, pendidikan yang semakin tinggi tentu akan lebih dipandang dan terjamin. Pandangan ini di perkuat dengan fakta bahwa menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal tahun 2023 sebanyak 273,52 juta jiwa penduduk Indonesia hanya ada sekitar 7,8 juta mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan perguruan tinggi. 

Sedikitnya generasi muda di Indonesia tidak melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi karena ketika seorang individu memutuskan untuk kuliah, pengorbanan yang dikeluarkan tidak sedikit. Mulai dari menghabiskan banyak waktu, biaya, tenaga, pikiran, uang, dll. 

Besarnya pengorbanan ini diseimbangkan dengan manfaat dari kuliah itu sendiri. Dimana, tujuan kuliah tidak hanya untuk memperluas ilmu pengetahuan namun juga meningkatkan keterampilan tiap individu. Sehingga dengan demikian, diharapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh dapat menjadi bekal untuk mendapatkan karir yang lebih baik setelah lulus.

Untuk menempuh gelar sarjana dengan kurang lebihnya selama empat tahun sudah banyak pengorbanan yang dikorbankan. Ilmu dan keterampilan yang didapatkan sudah dapat dikatakan cukup. Namun, dalam kenyataannya setelah mendapatkan gelar sarjana, tak sedikit dari mahasiswa yang masih bingung memikirkan karir kehidupan selanjutnya untuk bekerja atau membuka usaha. 

 Mencari sebuah pekerjaan atau membangun usaha sama-sama memiliki tantangannya masing-masing terlebih di Indonesia saat ini yang sudah masuk pada era industri 4.0 dimana kita ketahui bahwasannya era industri 4.0 merupakan fenomena yang mengubah paradigma industri dengan menggabungkan teknologi digital dan fisik untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efisien, fleksibel, dan terhubung.

Gambar 2. Karyawan perusahaan | Pexels
Gambar 2. Karyawan perusahaan | Pexels

Derasnya perkembangan teknologi yang semakin cepat dan pesat, memberikan tantangan yang besar terhadap kaum manusia untuk mampu bersaing atau bahkan berjalan seimbang dengan perubahan teknologi yang ada. Jika memutuskan untuk bekerja setelah lulus kuliah, seleksi terhadap jenis pekerjaan harus dilakukan secara matang. 

Jenis kemampuan dan keterapilan pekerjaan atau profesi yang tidak dapat digantikan oleh teknologi adalah kemampuan interpersonal, kemampuan kreatif, kemampuan analitis, kemampuan fisik, dan kemampuan empati. 

Dari beberapa jenis kemampuan ini, masih terdapat profesi yang dapat dipilih karena terdapat beberapa jenis pekerjaan yang tidak dapat digantikan oleh teknologi, antara lain:

  • Guru, keberadaan teknologi mulai menggeser berbagai aspek kehidupan dan profesi. Namun, kenyataannya teknologi hanya mampu membantu proses pembelajaran saja, kegiatan lain seperti pendidikan karakter peserta didik hanya dapat dilakukan oleh manusia
  • Olahragawan atau atlet, kegiatan olahraga membutuhkan kemampuan fisik seperti kekuatan, ketangkasan dan kecepatan fisik serta keterampilan manusia. Teknologi hanya mampu memberikan fasilitas untuk manusia dalam mengelola fisiknya.
  • Hakim dan pengacara, profesi hukum membutuhkan kemampuan untuk menganalisis informasi kompleks, berpikir kritis, bernegosiasi dan memahami konteks sosial dan budaya. Teknologi hanya membantu para hakim dan pengacara dalam pengolahan data yang cepat dan akurat, serta melakukan pekerjaan yang bersifat repetitif, seperti legal research atau menelaah dokumen
  • Analisis sistem komputer, jenis pekerjaan ini berhubungan dengan komputer yang paling aman dari AI. Hal ini terjadi karena semakin ekonomi kita bergantung pada otomatisasi, akan semakin banyak pula kebutuhan akan tenaga analisis sistem komputer sebagai orang yang dapat menerapkan dan mengelola sistem-sistem otomatis tersebut.
  • Pekerjaan yang mengandalkan visi dan imajinasi, jenis pekerjaan yang berhubungan dengan visi dan imajinasi membutuhkan kemampuan untuk berpikir kreatif, menghasilkan ide baru, dan mengembangkan konsep baru. Teknologi tidak mampu menggantikan ide yang hanya mampu diolah manusia karena teknologi bekerja dan berjalan hanya sesuai dengan sistem yang diterapkan.

Memilih untuk menjadi profesi tertentu terutama yang bekerja dalam suatu perusahaan yang terikat kontrak memiliki tantangan tersendiri yang layak juga untuk menjadi pertimbangan, antaranya jam kerja yang panjang, sulit dalam mengambil cuti, gaji rendah, dan kurangnya kreativitas.


Gambar 3. Ide | Pexels
Gambar 3. Ide | Pexels

Era industri 4.0 memberikan pelajaran bahwasannya kini manusia harus lebih berpikir kritis dan selalu berinovasi dengan ide-ide yang relevan agar teknologi tetap dalam genggaman manusia. Sehingga, ketika Anda sudah lulus kuliah dan memutuskan untuk berwirausaha, persiapan mendasar yang penting untuk menunjang usaha yang akan didirikan adalah keterampilan, pengetahuan, dan jaringan. 

Jaringan menjadi persiapan mendasar karena selama menempuh masa perkuliahan, relasi antar sesama sudah seharusnya berkembang. Tak hanya teman sekelas, organisasi, namun bisa juga antar fakultas serta universitas. 

Kemampuan ini sudah mewakili salah satu ciri wirausahawan yaitu net-working dimana kemampuan ini dapat dikembangkan untuk melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti pengusaha lain, investor, dan mentor agar dapat membantu Anda belajar dari pengalaman mereka dan menghindari kesalahan umum. 

Dewasa ini, teknologi merupakan teman karena teknologi dapat membantu memulai dan mengembangkan bisnis. Misalnya, Anda dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk atau layanan Anda, atau menggunakan platform e-commerce untuk menjual produk secara online.

Tak kalah pentingnya, selain bekerja pada suatu instansi yang sudah pasti memiliki tujuan untuk mencapai pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif, dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi lainnya. Wirausaha juga turut serta dapat berkontribusi pada pencapaian SDGs dengan menciptakan produk dan layanan yang inovatif dan berkualitas. 

Berbagai inovasi yang tak terduga sudah banyak dikembangkan pada era industri 4.0, sehingga ketika Anda baru ingin memulai bisnis setelah lulus gunakanlah pikiran kritis dan peluang yang mampu menciptakan suatu inovasi tertentu yang dapat membantu kegiatan ekonomi khalayak umum sehingga dapat memiliki pasar yang luas dan bertahan sepanjang waktu. 

Banyak sekali pilihan jenis usaha yang dapat dikembangkan sesuai keterampilan yang Anda miliki, seperti bidang kulinar, fashion, pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, jasa, pertambangan, dll.

Yang paling utama, ketika Anda ingin memulai bisnis lihatlah dahulu lingkungan tempat Anda berada. Hal ini guna untuk melihat jenis pasar dan jenis usaha apa yang dapat dikembangkan. 

Persiapkan anggaran dan modal yang dibutuhkan. Jika usaha yang ingin Anda kembangkan sudah ada lebih dahulu, carilah keunikan lain yang mampu membedakan produk atau jasa usaha Anda. Usaha yang baru merintis tentu akan terasa berat karena harus beradaptasi dengan lingkungan serta target pasar juga harus beradaptasi dengan usaha baru di lingkungannya. 

Terkadang hal ini yang tidak dapat di atasi oleh beberapa wirausahawan pemula untuk tetap mempertahankan usahanya. Usaha yang sudah berkembang tentu membutuhkan lebih banyak sumber daya salah satunya manusia. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus, dimana sumber daya manusia ini juga perlu untuk dikembangkan dalam segi kualitasnya sehingga dalam pelayanan, pemasaran, dan etika dalam bekerja tetap dapat di kontrol.

Menjadi lulusan dari sebuah universitas merupakan kebanggaan dan pengalaman awal untuk melangkah lebih jauh dalam menata sebuah kehidupan. Bekerja atau berwirausaha dapat menjadi sebuah pilihan namun keduanya tetap memiliki tantangan yang besar dan harus dipertimbangkan dengan matang terlebih di era industri 4.0 yang telah memberikan berbagai kenikmatan melalui teknologi yang semakin dapat menunjang kegiatan ekonomi lebih efektif dan efisien. Sehingga, kita dituntut untuk memiliki kretivitas, kristis, dan inovatif dalam bekerja maupun menciptakan usaha. 

Tak dilupakan, peluang kegagalan tetap harus diperhatikan agar tidak menjadi hambatan untuk bekarya dan berinovasi. Sehingga, ketika di tengah perjalanan Anda dalam menata karir terjatuh dan gagal, Anda dapat bangkit dan membentuk karakter individu yang lebih kuat dan disiplin.

Gambar 4. Mahasiswa wisuda | pxhere.com
Gambar 4. Mahasiswa wisuda | pxhere.com


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun