Mohon tunggu...
Veronika NikenAyugita
Veronika NikenAyugita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Aja Sih Eksternalitas yang Ada di Taman Merjosari?

6 Desember 2023   22:05 Diperbarui: 6 Desember 2023   22:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taman Merjosari merupakan taman hasil pembangunan P2KH yang berada di jalan Mertojoyo Nomer 20, Kota Malang. Taman yang berada di daerah perguruan tinggi tersebut seringkali dijadikan pilihan untuk menghabiskan waktu dengan menikmati fasilitas yang sudah disediakan. Adanya taman kota memberikan dampak positif namun ada juga dampak negatifnya.

Dampak negatif yang dirasakan salah satunya adalah kemacetan yang timbul dikarenakan banyaknya pengunjung yang masih parkir di pinggir jalan area taman. Hal ini menjadikan semakin parahnya kemacetan karena jalan tersebut adalah jalan alternatif. 

Banyak keluhan bahkan ramai menjadi perbincangan di sosial media mulai twitter hingga instagram. Meskipun sudah diberi rambu dilarang parkir namun dibawah rambu tersebut terdapat motor yang parkir. Meskipun terkadang pengunjung yang singgah hanya untuk membeli jajanan di depan taman namun hal tersebut cukup mengganggu lalu lintas daerah taman.

"Kalau dampak negatif dari taman Merjo yang paling terasa itu macetnya sih." Kata mbak Rike.

Keluhan ini seringkali diperbincangkan oleh orang-orang yang sering melewati taman tersebut. Sedangkan yang sebenarnya Taman Merjosari ini mempunyai lahan parkir yang sangat luas. Tetapi mengapa pengunjung susah sekali untuk mematuhi peraturan rambu yang membuat kemacetan ini berdampak negatif bagi Taman Merjosari.

Apalagi baru baru ini sedang ramai dikalangan masyarakat karena adanya hal tak senonoh yang dilakukan oleh sepasang muda-mudi. Hal ini sering juga terjadi di malam hari, Satpol pp Malang sudah banyak menemui kasus serupa. Permasalahan tersebut kemudian memunculkan stigma negatif di kalangan pengunjung dan masyarakat sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun